Friday, January 20, 2017

DASAR PENDIDIKAN ISLAM

OKE MHD AMIN     January 20, 2017    


        
  Pendidikan suatu bangsa didasari oleh falsafah (pandangan hidup) bangsa itu sendiri. Tujuan pendidikan ditentukan oleh falsafah atau pandangan hidup suatu bangsa. Seperti Falsafah Pancasila yang dijadikan Falsafah hidup bagi setiap warga negara Indonesia.
      Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia    No.   20 tahun  2003   tentang sistim pendidikan Nasional, dasar, fungsi dan tujuan pendidikan adalah :
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.9

Pada bab VI Pasal 30 ayat 2 berbunyi : “Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”10
Sedangkan menurut pandangan Islam, dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. dengan dasar Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW maka keteguhan Pendidikan Agama Islam tidak akan dapat digoyah oleh siapapun.
      Menurut Zakiah Daradjat landasan pendidikan Islam dalam usaha membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT adalah : “ terdiri dari Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah, istihsan, qiyas dan sebagainya”.11
 Berikut akan dijelaskan pengertian dari Al Qur’an, Sunnah dan Ijtihad :
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibrail kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya     terkandung    ajaran    pokok    yang     dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui Ijtihad.…
As-Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan Sumber ajaran ke dua sesudah Al-Qur’an.…
Ijtihad ialah istilah para fuqaha, yaitu berpikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at Islam untuk menetapkan/menentukan sesuatu hukum syari’at Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah.12

Sedangkan menurut pendapat Zuhairini, dalam bukunya yang berjudul Filsafat Pendidikan Islam bahwa sebagai titik relevansi dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi, dasar pendidikan Islam, mengingat :
a.    Bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk ke arah jalan yang diredoi oleh Allah SWT.
b.   Menurut Hadits Nabi, bahwa di antara sifat orang mukmin ialah saling menasehati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.
c.    Al-Qur’an dan Hadits tersebut menerangkan bahwa Nabi adalah benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberi bimbingan, penyuluhan dan pendidikan Islam.13

  Isi Al-Qur’an mencakup segala aspek kehidupan manusia baik mengenai ibadah, muamalah maupun kegiatan pendidikan lainnya. Karena Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW itu menjadi pedoman,  penerang,  petunjuk, dan obat bagi orang yang beriman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Seperti  Firman  Allah  SWT  yang berbunyi sebagai berikut :

هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِين (ال عمران :138) 


Artinya : Al-Qur’an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. (Q.S. Ali Imran : 138).14 

   Sehubungan dengan permasalahan tersebut, dalam surat Al-Baqarah   Allah SWT berfirman :
ذلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (البقرة :2)
     Artinya : Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya;    petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. ( Q.S. Al Baqarah 2 : 2 ).15
   Setelah melihat keterangan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dikemukakan di atas, menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah merupakan penerang, petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan tidak ada yang harus diragukan apa-apa yang terkandung di dalamnya.

2. Tujuan pendidikan Islam
Tujuan pendidikan adalah sasaran yang  harus dicapai oleh pendidikan sebagai suatu sistim. Tujuan pendidikan merupakan  suatu unsur  yang  sangat  menentukan dari sistim pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan diartikan, sebagai rumusan   kualifikasi    pengetahuan,   kemampuan   dan  sikap  yang  harus dimiliki setiap peserta didik setelah menerima pendidikan baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
Pendidikan Islam merupakan usaha menanamkan dan mengembangkan ajaran Islam kepada setiap penganutnya, sehingga semua tingkah laku dan kepribadian seseorang merupakan cerminan dari ajaran Islam itu sendiri. Untuk menentukan    tujuan   pendidikan   Islam   yang   berdasarkan
sumber hukum Islam, penulis akan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia dan tujuan pendidikan Islam.  
Manusia diciptakan adalah untuk menyembah kepada Allah SWT. Seperti firmanNya yang berbunyi sebagai berikut :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ ولاِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُون ( الذاريات : 56)         

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.16 (Q.S. Adz Dzaariyaat, 51 : 56).

Ayat di atas menerangkan kepada manusia supaya menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Orang yang mengabdi sepenuhnya kepada Allah semata-mata, dia akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat kelak, inilah tujuan pendidikan Islam yang utama.
  Menurut pendapat Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf dalam bukunya yang berjudul krisis dalam pendidikan Islam, alih bahasa Ahmad Syafii Ma’arif mengemukakan :
Tujuan sejati pendidikan Islam adalah menghasilkan orang-orang yang beriman dan juga berpengetahuan, yang satu sama lain saling menopang. Islam tidak memandang bahwa pencarian pengetahuan adalah demi pengetahuan sendiri tanpa merujuk pada cita-cita spiritual yang harus dicapai manusia, tetapi untuk mewujudkan sebanyak mungkin kemaslahatan bagi manusia.17 

Pendapat di atas menjelaskan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk menghasilkan orang-orang yang beriman dan juga berpengetahuan, yang satu sama lain saling menopang demi untuk mewujudkan kemaslahatan bagi manusia.
Berdasarkan pengertian di atas, ada beberapa unsur yang ikut serta dalam pendidikan yaitu proses pendidikan melalui kegiatan yang bersifat kejiwaan  dengan melakukan pendekatan kepada anak untuk menanamkan akhlak yang mulia dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat sehingga meresap ke dalam jiwanya.
          Pendidikan Islam merupaka usaha untuk menyiapkan anak supaya dapat melaksanakan tugas dan kewajiban selaku seorang muslim. Seperti pendapat berikut ini :
Tujuan utama dari pendidikan Islam ialah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang yang bersih, kemampuan yang jelas, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan buruk dan baik, memilih suatu padhilah yang menghindari suatu perbuatan yang tercela dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.18

Mahmud Yunus mendefinisikan tujuan pendidikan Islam adalah “menyiapkan anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka cakap melaksanakan pekerjaan dunia dan amal untuk akhirat, sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia dan akhirat”.19
          Dari keterangan ayat Al-Qur’an dan pendapat para ahli tersebut   di   atas   menjelaskan   bahwa  tujuan pendidikan Islam mencakup kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Setelah menelusuri pengertian dan tujuan pendidikan Islam,  berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa macam tujuan mempelajari Pendidikan Agama Islam. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya ialah :
a. Memahami Ajaran Islam
            Memahami ajaran agama Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW serta mengambil hikmah dari ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi untuk kepentingan umat Islam dalam rangka memperdalam ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Agama Islam untuk memberikan peringatan kepada pemeluknya.   
       Seperti firman Allah yang berbunyi sebagai berikut :
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ
فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ
إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُون   ( التوبة :122)
 
Artinya : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, apa bila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”20 (Q.S. At Taubah 9 : 122).
                   Ayat di atas mendorong kita untuk belajar, mengajar serta mendidik anak-anak kita untuk mempelajari ajaran agama Islam sebagai salah satu tujuan Pendidikan Agama Islam.
b. Keluhuran Budi Pekerti
             Budi pekerti yang baik adalah budi pekerti yang dicontohkan kepada Nabi Muhammad SAW baik perkataan, tingkah laku maupun sikap yang menjadi suri tauladan bagi kita selaku umatnya yang semestinya kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan di dalam Al-Qur’an Allah berfirman sebagai berikut:

لَقَدْكَان لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَة....(الاٌحزاب : 21)

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”....21 (Q. S. Al Ahzab 33 : 21).

c. Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat.
                  Mengarahkan pendidikan anak untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Seperti dalam do’a sehari-hari yang selalu kita panjatkan kepada Allah yakni :
... رَبَّنَا اتِنَا فِىالدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىالاخِرَةِ حَسَنَة
وَقِنَا عَذَابَ النَّار ِ( البقرة : 201 )
                                 
Artinya : …”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”22 ( Q.S. Al Baqarah 2 : 201).

d. Persiapan untuk Bekerja.
                Agama Islam memerintahkan kepada semua pemeluknya agar giat bekerja, untuk mencari penghidupan duniawi secara halal.
                         Kebahagiaan hidup ditentukan oleh amal perbuatan seseorang, apabila manusia mengerjakan perbuatan yang baik (amal shaleh), maka ia akan memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya. Seperti yang diungkapkan oleh Allah dalam firmanNya yang berbunyi :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ     
 حَيَاةً طَيِّبَة.... (النحل : 97)   
                                  
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”…. 23 ( Q. S. An Nahl 16 : 97 ). 

              Dari tujuan-tujuan Pendidikan Agama Islam yang telah dikemukakan di atas dapat kita lihat dengan jelas bahwa Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menanamkan keimanan yang kuat kepada peserta didiknya, bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki keterampilan, cerdas, mampu menjalani kehidupan ini secara Islami.



9Undang-Undang Republik Indonesia No, 20 Tahun 2003, Tentang Sistim Pendidikan Nasional, ( Bandung : Citra Umbara, 2003 ), h. 6-7

10Ibid., h.  20
11Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,  (Jakarta : Bumi Aksara, 1996),  h. 19
12Ibid., h. 19-20 
13Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam,  (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), h. 154 
14Departeman Agama RI, Al-Qur’an,   h. 98
15Ibid.h. 8
16Ibid., h. 862 
17Syed Sajjad Husain & Syed Ali Ashraf, Krisis Dalam Pendidikan Islam, (Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2000),  h. 49 

                18M. Athiyah Al –Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1990), h. 103

19Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendiidkan dan Pengajaran, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1978)  h. 10
20Departemen Agama RI, Al-Qur’an, h 301-302             
21Ibid., h. 670
22Ibid., h. 49 
23Ibid., h. 417  

0 comments :

About us

Common

Category

FAQ's

Category

FAQ's

© 2011-2014 Guru Sekolah Dasar. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .