Menyandang
Jabatan Sebagai pemimpin memang bukanlah yang mudah karena harus siap menerima
kritikan-kritikan yang tajam dari bawahanya.
Kebenaranpun yang disampaikan jika salah metode penyampaian sering
terjadi permasalahan, Maka Menjadi
Seorang pemimpin dituntut harus jeli dalam bertindak.
Setiap kita
adalah pemimpin, yang dilahirkan dimuka bumi ini, mulai dari memimpin diri sendiri sampai
memimpin orang lain dengan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Dalam Dunia Organisasi
ternyata pengaruh dari gaya kepemimpinan membawa efek yang sangat besar
terhadap organisasi lembaga yang dipimpinnya karena maju mundur lembaga
instansi tersebut bergantung kepada dari bagaimana gaya cara kepemimpinan yang digunakannya dalam memimpin.
Sikap dan gaya kepemimpinan itu tampak dalam kegiatan sehari-hari, dalam hal
bagaimana cara pemimpin itu memberi perintah, membagi tugas dan wewenangnya,
cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara memberi bimbingan dan
pengambilan keputusan dan sebagainya.
Dalam Suatu
organisasi dikatakan pemimpin yang berhasil jika organisasi lembaga yang dipimpinnya memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1.
Hubungan pemimpin dengan anggota bawahan baik,
pemimpin yang disenangi oleh anggota kelompoknya dan ditaati segala perintahnya
2.
Strutktur Tugas terinci dengan jelas dan
dipahami oleh setiap anggota kelompok, dan setiap anggota mempunyai wewenang
dan tanggung jawab masing-masing yang
jelas, sesuai dengan fungsinya
3.
Kedudukan kekuasan formal pemimpin kuat dan
jelas sehingga pemperlancar usahanya untuk mempengaruhi anggota kelompoknya.
Untuk Mencapai keberhasilan dalam
memimpin maka kita selaku pemimpin harus teliti memilih gaya dalam memimpin
agar tujuan apa yang kita pimpin dapat tercapai dengan baik.
Ada Tiga Tipe
Gaya Kepemimpinan :
1.
Kepemimpinan yang otokratis
Tipe kepemimpinan yang otokratis ini lebih menitik beratkan kepada
menekan dan memaksa kelompok yang dipimpinya. Kekuasaan pemimpin yang otokratis
hanya dibatasi oleh Undang-Undang. Kewajiban
bawahannya hanyalah mengikuti dan menjalankan perintahnya dan tidak boleh
membantah.
2.
Kepemimpinan yang laissez faire
Tipe
kepemimpinan yang laissez faire ini lebih menitik beratkan kepada bawahan untuk
berbuat sekehendaknya dan sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi
terhadap pekerjaan anggotanya.
3.
Kepemimpinan yang demokratis
Tipe
kepemimpinan yang demokratis ini
kepemimpinan bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah
anggota kelompoknya. Hubungan dengan anggta-anggota kelompok bukan sebagai
majikan terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman-teman
sekerjanya, atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya. Kepemimpinan
demokratis ini selalu mengutamakan kerjasama
dalam kelompok untuk kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dengan
mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan anggta kelompoknya.
Dari
tipe gaya kepemimpinan di atas, semua tipe bisa kita gunakan tapi memberi
dampak yang sangat besar terhadap apa yang kita pimpin.
0 comments :