Wednesday, August 23, 2017

KONSEP DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OKE MHD AMIN     August 23, 2017    



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada hakikatnya kehidupan Manusia dimuka bumi ini sebenarnya pada keadaan buta, buta mata karena meski terlihat dia membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang terjadi dengan kenyataan hidup, dengan itu kebutaan manusia di latih untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan bagaimana sebenarnya kenyataan hidup ini, untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang sebenarnya manusia membutuhkan banyak pengarahan, pendidikan mulai dari lahir sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah ada batasnya, maka dari itu pendidikan itu penting, untuk mengetahui apa tujuan dan akan kemana nanti setelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap apa itu pendidikan yang sebenarnya, tapi masih membutuhkan banyak sistem, teori, dan berbagai banyak macam sarana penting lainya dalam menuntaskan makna pendidikan dalam kehidupan, dalam berbagai pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurikulum tersendiri untuk bisa mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam pendidikan itu, dan untuk mempermudah rancangan itu maka di perlukannya sebuah alat atau media agar nantinya tidak hanya tinggal teori dalam menjalankan berbagai keinginan dalam dunia pendidikan.



B. Rumusan Masalah
   Di dalam penyusunan makalah ini maka penulis merumuskan pokok persoalan yang akan penulis bahas yaitu :
1.      Hakikat dan Dasar Pendidikan Islam
2.      Tujuan Pendidikan Islam

B.     Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: Ingin mengetahui hakikat dan dasar pendidikan islam serta tujuan pendidikan Islam

C.    Manfaat Penelitian
   Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini antara lain untuk menambah wawasan dan berbagi pengetahuan tentang hakikat dan dasar pendidikan islam serta tujuan pendidikan Islam


BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT DAN DASAR PENDIDIKAN ISLAM
DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


1.      Hakikat Dan Dasar Pendidikan Islam
a.       Istilah tentang Pendidikan Islam
Sebelum kita membahas pendidikan Islam terlebih dahulu kita harus mengatahui tentang pendidikan itu sendiri.
Kata“pendidikan”yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.[1]
Sedangkan menurut pendapat para ahli tentang pendidikan Islam adalah :
a.  Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
b.  Menurut Musthafa Al-Ghulayaini: Pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.
Jadi, Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi.
b.      Defenisi Pendidikan dan  Pendidikan Islam
Para ahli mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :
1.W.J.S Poerwadarminta (1985:702) menjelaskan secara linguistis, sebagai kata benda, pendidikan
Defenisi pendidikan menurut marimba menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak  didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Definisi Pendidikan Agama Islam dapat di defenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah (Bawani, 1993 : 65).
           
c.       Dasar-Dasar Pendidikan Islam (Al-Qur’an, hadis dan Ijtihad)
Dasar adalah pangkal tolak suatu aktivitas. Di dalam menetapkan dasar suatu aktivitas manusia selalu berpedoman kepada pandangan hidup dan hukum-hukum dasar yang dianutnya, karena hal ini yang menjadi dasar dalam pandangan kehidupannya. Apabila pandangan hidup dan hukum dasar manusia yang dianutnya berbeda, maka berbeda pulalah dasar dan tujuan aktivitasnya.
Dasar pendidikan Islam ada 2 :
1.      Dasar Pokok
-          Al-Qur’an
-          Al-Sunnah
2.      Dasar Tambahan
-          Perkataan, Perbuatan dan Sikap Para Sahabat
-          Ijtihad
-          Mashlahah Mursalah (Kemaslahatan Umat
-          Urf (nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat)

2. Tujuan Pendidikan Islam
1.      Makna dan Fungsi Tujuan
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
a. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
b. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
c. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.

Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi
o   Pembinaan akhlak.
o   menyiapkan anak didik untuk hidup Di dunia dan akhirat.
o   Penguasaan ilmu.
o   Keterampilan bekerja dalam masyrakat.


2.      Ranah Tujuan Pendidikan Islam
Ranah tujuan yang meliputi, domain kognitif, afektif, dan psikomotor terkenal pada tahun 1965 melalui buku yang berjudul taxonamy of educational objectives : Cognitive Domain (Taksonami Tujuan-tujuan Pendidikan : Bidang Kognitif) oleh Benyamin S. Bloom, seorang maha guru dari universitas Chicago setelah itu buku kedua : Taxonamy  of Educational Objectives Affective Domain, ditulis oleh Krathwall Cs, (1994) sedang buku ketiga berjudul A Taxonamy of The Psychomotor Domain, di tulis oleh Anita J Harrow (1972)
Ketiga buku inilah yang dijadikan dasar oleh dunia pendidikan sekarang ini. Secara umum Nana Sudjana, mencantumkan rangkuman tujuan-tujuan tersebut untuk tiap-tiap bidang atau domain.
Domain Kognitif :
a.       Pengetahuan yang khusus
b.      Pemahaman
c.       Penggunaan atau aplikasi
d.      Analisa
e.       Sintesa
f.       Evaluasi
Domain Afektif
a.       Menerima
b.      Menjawab
c.       Menilai
d.      Mengorganisasikan
e.       Memberi sifat atau karakter
Domain Psikomotor
a.       Gerakan refleks
b.      Gerakan dasar sederhana
c.       Kemampuan menghayati
d.      Kemampuan fisik
e.       Gerakan yang sudah terampil
f.       Komunikasi ekspresif
Berasarkanm pendapat di atas di rumuskan domain (ranah) tujuan pendidikan islam :
1.      Ranah Kognitif
-          Pengetahuan
-          Pemahaman
-          Penerapan
-          Analisis
-          Sintesis
-          Evaluasi

2.      Ranah afektif
-          Penerimaan
-         Partisipasi
-         Penilaian
-         Organisasi
-         Pembentukkan

3.      Ranah Psikomotor
-          Persepsi
-          Kesiapan
-          Gerakan terbimbing
-          Gerakan terbiasa
-          Gerakan yang kompleks
-          Penyesuaian
-          Kreativitas

Tiga ranah ini amat terkait dengan salah satu orientasi kuriklum, yaitu orientasi pada peserta didik, dimana orientasi ini memberikan kompas pada kuriklum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuan. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi seorang pendidik atau guru untuk sedapat mungkin menggunakan kata-kata operasional dalam perumusan. Tujuan intruksional Khusus atau Indikator Kompetensi.
            Mengingat rumusan tujuan dibuat oleh guru, maka guru harus  memahami tiga hal pokok, yaitu
-          Guru harus mempelajari kurikulum
-          Guru harus memahami tipe-tipe hasil belajar
-          Memahami cara merumuskan tujuan pembelajaran

Ranah tujuan pendidikan Islam sebenarnya lebih luas lagi dari ranah di atas, disamping kognitif, afektif, psikomotor  juga meliputi ranah konatif dan performance. Konatif, berhubungan dengan motivasi atau dorongan dari dalam  atau disebut niat, sebagai titik tolak peserta didik untuk melakukan sesuatu. Sedangkan ferformance adalah kualitas kinerja yang dilakukan seseorang. Misalnya ranah tujuan ibadah shalat. ranah kognitif yaitu pengetahuan tentang shalat, ranah psikomotor adalah pengalaman shalat, ranah afektif, pengaruh shalat terhadap mental, dan ranah  performance seperti khusu’ tawaddhu’ tuma’ninah  di dalam pelaksanaan shalat.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kata“pendidikan”yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.
Dasar ilmu pendidikan Islam tentu saja didasarkan pada falsafah hidup umat Islam dan tidak didasarkan kepada falsafah hidup suatu negara, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ajaran itu bersumber dari al-Qur`an, sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut Sunnah), dan ra`yu ( hasil pikir manusia
Ranah tujuan pendidikan Islam sebenarnya lebih luas lagi dari ranah di atas, disamping kognitif, afektif, psikomotor  juga meliputi ranah konatif dan performance. Konatif, berhubungan dengan motivasi atau dorongan dari dalam  atau disebut niat, sebagai titik tolak peserta didik untuk melakukan sesuatu. Sedangkan ferformance adalah kualitas kinerja yang dilakukan seseorang. Misalnya ranah tujuan ibadah shalat. ranah kognitif yaitu pengetahuan tentang shalat, ranah psikomotor adalah pengalaman shalat, ranah afektif, pengaruh shalat terhadap mental, dan ranah  performance seperti khusu’ tawaddhu’ tuma’ninah  di dalam pelaksanaan shalat.
B.     Saran
Semoga mamakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, jika terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaanya.

DAFTAR PUSTAKA


Zakiah Drajat, 2000, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

Prof. Dr. H. Ramayulis, 1998,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia

Prof. Dr. Ahmad Tafsir 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Drs. Tatang, S.Msi, 2012.Ilmu Pendidikan Islam,Bandung : Pustaka Setia


[1] Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm. 25

0 comments :

About us

Common

Category

FAQ's

Category

FAQ's

© 2011-2014 Guru Sekolah Dasar. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .