Thursday, March 8, 2018

EVALUASI NON TES

OKE MHD AMIN     March 08, 2018    


Media Pembelajaran dan  Kumpulan Soal Penilaian Harian (PH), PAS, dan UAS Sekolah Dasar 

Kelas 1 s.d Kelas 6 Kuriklum 2013 Terbaru  Klik Link Dibawah ini :

https://www.youtube.com/channel/UC9C78_i8t3BUGo21xW0bDjw/videos

Wassalam RKC Channel



A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa denganmemperhatikan tingkah lakunya. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian maupun tes objektif,

Kegiatan mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Hal ini tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yangdibutuhkan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pendidikan telah terlaksana.Contohnya dalam evaluasi penilaian hasil belajar siswa, kegiatan pengukuran dan penilaianmerupakan langkah awal dalam proses evaluasi tersebut. Kegiatan pengukuran yangdilakukan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tes dan hal ini yang paling banyakdigunakan. Namun, tes bukanlah satu-satunya alat dalam proses pengukuran, penilaian, danevaluasi pendidikan sebab masih ada teknik lain yakni teknik “NON TES”. Teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan secarasistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-dokumen yang ada(Sudijono,2009). Pada evaluasi penilaian hasil belajar, teknik ini biasanya digunakan untukmengukur pada ranah afektif dan psikomotorik, sedangkan teknik tes digunakan untukmengukur pada ranah kognitif. Berikut ini akan dijelaskan tentang resume pengertian, bentuk-bentuk non-tes, dan beberapa contoh dalam pelaksanaan teknik non tes.

Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:20-21) mengatakan bahawa Teknik non tes adalah teknik evaluasi yang menggunakan alat dan atau instrument non tes dalam mengumpulkan data, seperti observasi, wawancara, kuesioner, inventori, skala sikap, cek, dan sejenisnya. Ditinjau dari cara atau metode pengambilan datanya, bisa dibedakan atas teknik pengamatan (observation), wawancarra (interview), angket (questionnaire) dan analisis dokumen(documentary analysis). Ditinjau dari instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, ada berbagai macam, antara lain lembar pengamatan (observation form), lembar interview (interview form), angket atau kuesioner (questionnaire), catatan anekdot (anecdotal record)¸daftar riwayat hidup , instrument sosiometri (sociometry), skala penilaian (rating scale), dan daftar cek (check list).

Dalam melaksanakan suatu teknik, bisa menggunakan beberapa alternative instrument pengumpulan data. Yang penting sasaran data yang diinginkan bisa diperoleh. Berhubung, luasnya pembahasan mengenai teknik non tes, berikut ini hanya akan dibahas lima jenis teknik, yaitu obsercasi, wawancara, kueesioner, analisis dokumen, dan sosiometri.



Teknik non tes jarang dilakukan mengingat waktu yang diperlukan juga banyak dan juga persiapan yang lebih daripada evaluasi menggunakan tes. Namun kepentingan yang adamembuta teknik evaluasi non tes ini juga penting



B. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian teknik evaluasi non tes.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi non tes.

C. Manfaat Makalah

1. Untuk memberikan pengetahuan tentang pengertian teknik evaluasi non tes.

2.Untuk memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis evaluasi non tes.













BAB II



PEMBAHASAN



A. Pengertian

Teknik penilaian non tes jika dilihat dari kata yang menyusunya, maka non tes dapat kita artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknikini dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutamayang berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apayang diketahui atau dipahaminya.

Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidakdapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)



B. Jenis-jenis teknik non tes



Tehnik penilaian ini umumnya untuk menilai keperibadian anak secara menyeluruhmeliputi:



1. Pengamatan (observation)

Menurut Sudijono (2009) observasi adalah cara menghimpun bahan-bahanketerangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secarasistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

a. Tujuan utama observasi antara lain :

1). Mengumpulkan data dan inforamsi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwamaupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan

2). Mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun peserta didik), interaksi antara pesertadidik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial(social skill)

3). Menilai tingkah laku individu atau proses yang tejadi dalam situasi sebenarnya maupunsituasi yang sengaja dibuat.

Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik pada waktu belajar belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain.Selain itu, observasi juga dapat digunakan untuk menilai penampilan guru dalam mengajar,suasana kelas, hubungan sosial sesama, hubungan sosial sesama peserta didik, hubunganguru dengan peserta didik, dan perilaku sosial lainnya

b. Karakteristik Observasi

1). Mempunyai arah dan tujuan yang jelas.

2). Bersifat ilmiah, yaitu dilakukan secara sistematis, logis, kritis, objektif, dan rasional.

3). Terdapat berbagai aspek yang akan diobservasi.

4). Praktis penggunaannya.

c. Pembagian Observasi

Jika kita melihat dari dari kerangka kerjanya, observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1). Observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer telah ditetapkan terlebihdahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor yang telah diatur kategorisasinya. Isidan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas.

2).,Observasi tak berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai obeserver tidak dibatasi olehsuatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan obeservasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itusendiri.



Apabila dilihat dari teknis pelaksaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara, yaitu:

1) Observasi langsung, observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yangdiselidiki.

2) Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik teknikmaupun alat tertentu.

3) Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian ataumelibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.



d. kelebihan Dan Kekurangan Observasi

Menurut Arifin (2009) Kelebihan dan kekurangan observasi antara lain: Kelebihan

1) Observasi merupakan alat untuk mengamati berbagai macam fenomena.

2) Observasi cocok untuk mengamati perilaku peserta didik maupun guru yang sedangmelakukan suatu kegiatan.

3) Banyak hal yang tidak dapat diukur dengan tes, tetapi lebih tepat dengan observasi.

4) Tidak terikat dengan laporan pribadi.



Kekurangan

1) Seringkali pelaksanaan observasi terganggu oleh keadaan cuaca, bahkan ada kesan yangkurang menyenangkan dari observer ataupun observasi itu sendiri.

2) Biasanya masalah pribadi sulit diamati.

3) Jika yang diamati memakan waktu lama, maka observer sering menjadi jenuh.





e. Pedoman penyusunan observasi

Adapaun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi menurut Arifin (2009) adalahsebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan observasi

2. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi

3. Menyusun pedoman observasi

4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan proses belajar pesertadidik dan kepribadiaanya maupun penampilan guru dalam pembelajaran

5. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedomanobservasi

6. Merefisi pedoman obsevasi berdasarkan hasil uji coba

7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung

8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi





2. Teknik Wawancara



a. Pegertian Teknik Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan (Wiyono dan Sunarni, 2009:22). Sedangkan menurut Arifin (2011:157-158) wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab. Baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sementara wawancara tidak langsung artinya adalah pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantara orang lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.



b. Jenis-Jenis Teknik Wawancara

Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:22) secara umum, ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran, yaitu wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara tidak terstruktur (unstructured interview). Wawancara terstruktur disebur juga dengab istilah wawancara terpimpin (guided interview), atau wawancara sistematis (systematic interview). Sedangkan wawancara tidak terstruktur disebut juga dengan istilah wawancara tidak terpimpin (un-uided interview) atau wawancara tidak sistematis (non-uided interview).



c. Tujuan Teknik Wawancara

Menurut Arifin (2011:153) tujuan wawancara adalah sebagai berikut :

1) Tujuan memperoleh informasi secara langsung guna menggunakan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.

2) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

3) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau seseorang tertentu

d. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Wawancara



Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:22-23) wawancara sangat tepat untuk mengungkapkan aspek pribadi siswa, cita-cita siswa atau data lain yang diperlukan dari siswa. Kelebihan wawancara adalah dapat melakukan kontak langsung dengan siswa, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian yang lebih lengkap dan mendalam. Kelemahannya kurang efisien, menuntut penguasaan komunikasi pendidik secara baik, dan sulit menghilangkan unsur subyektivitas. Untuk bisa memperoleh hasil wawancara yang baik, perlu dilakukan pencatatan secara baik pula. Bila dimungkinkan, bisa dilengkapi dengan alat bantu berupa alat perekam suara (tape recorder).



Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan wawancara antara lain (1) dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektifitasnya (2) dapat memperbaiki proses dan hasil belajar (3) sedangkan kelemahan wawancara adalah (1) jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga dan biaya (2) adakalanya wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehngga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan (3) sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawancarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara dengan orang yang diwawancarai (Arifin, 2011:158).



2. Teknik Kuesioner



a. Pengertian Teknik Kuesioner

Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:23) kuesioner (questionnaire) adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi tentang siswa dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis, sehingga diperoleh informasi yang lebih luas dan mendalam tentang diri siswa. Dengan kata lain kuesioner merupakan suatau daftar pertanyaan yang harus diisi siswa yang aka diukur untuk mendapatkan informasi tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapat siswa. Meskipun tidak sama persis, teknik ini banyak disebut juga dengan istilah metode angket.



b. Jenis-Jenis Teknik Kuesioner

Ada beberapa jenis kuesioner. Ditinjau dari sisi yang menjawab, dapat dibedakan atas kuesioner langsung (direct questionnaire), dan kuesioner tidak lanagsung (indirect questionnaire). Dikatakan langsung, bila kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang dimintai informasi. Dikatakan tidak langsung, bila kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang dimintai informasi.

Ditinjau dari segi cara menjawab, dapat dibedakan atas kuesioner tertutup (closed questionnaire) dan kuesioner terbuka (opened questionnaire). Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga pengisi tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa, sehingga pengisi bebas mengemukakan pendapatnya (Wiyono dan Sunarni, 2009:23).

Menurut Arifin(2011:166-167)angket terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:



1) Bentuk angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Bentuk angket berstruktur terdiri atas tiga bentuk yaitu:

· Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang setiap pertanyaan sudah tersedia berbagai alternatif jawaban

· Bentuk jawaban tertutup, tetapi pada alternatif jawaban terakhir diberikan Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk menjawab secara bebas.

· Bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban dalam bentuk gambar.

2) Bentuk angket tak berstruktur yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban secara terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan ersebut. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi, tetapi kurang dapat dinilai secara objektif. Jawabanya tidak dapat dianalisis secara statistic sehingga kesimpulanya pun hanya merupakan pandangan yang bersifat umum.



c. Kelebihan dan kelemahan Teknik Angket

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan kuesioner atau angket sebagai teknik pengumpulan data. Kelebihan kuesioner adalah dapat mengungkapkan data dalam jumlah yang besar, sangat tepat untuk mengungkapkan kepribadian, memberikan kesempatan waktu yang luas, dan siswa memiliki kebebasan dalam menjawabnya. Sedangkan kelemahannya adalah sulit bisa memastikan obyektivitas jawaban siswa, dan pertanyaan cenderung terbatas (Wiyono dan Sunarni, 2009:23). Sedangkan menurut Arifin (2011:166) keuntungan angket antara laian (1) responden menjawab ddengan bebass tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu relative lama, sehingga objektifitas dapat terjamin (2) informasi atau data terkumpul mudah karena itemnya homogen (3) dapat digunakan untuk mengumplkan data dari jumlah esponden yang besar yang dijadikan sampel. Kelemahanya adalah (1) ada kemungkinan angket diiisi oleh orang lain (2) hanya diperuntukan bagi yang dapat melihat saja (3) responden hanya menjawab berdasarkan jawaban yang ada.





4. Teknik Analisis Dokumen

a. Pengertian Teknik Analisis Dokumen

Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:23) selain ketiga teknik tersebut, teknik nontes lain yang dapat digunakan dapat mengumpulkan data adalah melalui analisis dokumen. Evaluasi mengenai kemajuan atau keberhasilan belajar siswa, selain diperoleh melalui tes, juga dapat diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, misalnya dokumen tentang riwayat hidup (auto biografi) siswa.



b. Bentuk Teknik Analisis Dokumen

Bentuk analisis dokumen, ada bermacam-macam. Salah satu bentuk yang sering dilakukan adalah pemeriksaan daftar pribadi (personality inventory) atau pemeriksaan daftar riwayat hidup. Beberapa informasi yang telaah dalam daftar pribadi antara lain data tentang diri, baik keadaan tubuh maupun riwayat ksehatan, data tentang kepandaian dan kecakapan yang dimiliki, data tentang sifat dan tabiat, data tentang cita-cita dan hari depan, data keluarga, baik ayah maupun ibu, pekerjaan orang tua, penghasilan atau alamat, data yang berhubungan dengan sekolah, dan data lain yang dianggap perlu, misalnya kegiatan yang pernah dilakukan.

Melalui analisis dokumen data pribadi, disamping memberikan sumber keterangan untuk mengadakan penilaian tentang pribadi siswa, juga dapat membantu guru untuk memberikan bimbingan belajar yang optimal, dan mengarahkan ke pemilihan karier jabatan di masa depan (Wiyono dan Sunarni, 2009:23-24).







5. Teknik Sosiometri

a. Pengertian Teknik Sosiometri

Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:23) disamping keempat teknik tersebut, salah satu teknik nontes lain yang banyak digunakan adalah teknik sosiometri. Sosiometri digunakan untuk mengungkapakan tingkat sosiometri siswa. Dengan kata lain, teknik sosiometri merupakan teknik nontes yang digunakan untuk menelaah struktur hubungan sosial di antara siswa di dalam kelas atau sekolah. Sedangkan menurut Arifin (2009:170) sosiometri adalah suatu proseur untuk merangkum, menyusun dan sampai batas tertentu dapat menguantifikasi pendapat-pendapat peseta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan diantara mereka. Seperti diketahui, disekolah banyak peserta didik kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganya.



b. Langkah Pelaksanaan Teknik Sosometri

Ditinjau dari langkah pelaksanaannya, metode sosiometri dapat dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap memilih teman, pentabelan (tabulating), dan pembuatan peta (diagramming). Bila ditinjau dari fungsinya, data sosiometri dapat dianalisis melalui beberapa cara. Secara singkat Fernandes dalam Wiyono dan Sunarni (2009:24) membedakan menjadi tiga, yaitu matrik pemilihan sosiometri (sosiometric choice matrices), sosiogram (sosiograms), dan indek sosiometri (sosiometric indices).

Tahap pertama dilakukan dengan cara, masing-masing siswa diminta memilih dua atau tiga orang teman dalam kelas yang paling cocok atau disenangi di dalam kelas. Pemilihan dilakukan secara bebas dan rahasia, sehingga dapat mencerminkan keadaan sebenarnya. Dari hasil pemihan tersebut, selanjutnya dibuat suatu tabel yang merupakan hasil rangkuman data dari pemilihan yang dilakukan.



c. Kegunaan Teknik Sosiometri

Secara singkat Fernandes dalam Wiyono dan Sunarni (2009:26) mengemukakan empat kegunaan teknik sosimetri, yaitu: (a) mengembangkan struktur sosial keompok siswa, (b) mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara individual, (c) mempelajari efek praktik atau kegiatan sekolah pada siswa, dan (d) mempelajari kualitas kepemimpinan dalam berbagai informasi.

Disamping kelima teknik tersebut, masih banyak teknik nontes lainnya yang bisa digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran. salah satu teknik yang teknik yang juga sering digunakan adalah teknik anecdotal records. Anecdotal records adalah catatan-catatan yang dibuat guru tentang suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penting, yang dilakukan atau dialami siswa. Teknik ini banyak disenangi guru, terutama dalam mengumpulkan data tentang karakteristik, permasalahan bahkan prestasi siswa. Dengan catatan-catatan tersebut, dapat dilakukan penilaian tentang kepribadian siswa secara lebih obyektif.



6. SKALA SIKAP

A. SKALA Sikap: digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Contoh :.

Preferensi
1.Sangat Setuju
2.Setuju
3.Ragu-ragu
4.Tidak Setuju
5.Sangat Tdk Setuju

Skala Sikap digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Sikap, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Sikap mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:


Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).

Contoh :


No.

Pernyataan

Jawaban


SS

S

RR

TS

STS


1

Kita harus menjaga kebersihan

X


2

Kita harus mematuhi peraturan

X


3

…………………………………………………


SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju 1STS = Sangat Tidak Setuju

RR = Ragu-Ragu





7. Catatan insidental
Adalah catatan singkat tentang peristiwa yang dialami peserta didik secara perorangan (tingkah laku).

Contoh :

Catatan

Tanggal 30 April 2013, tulus tertidur ketika pembelajaran biologi.
Kartu catatan insidental




Hari/tanggal/bulan/tahun : Kamis, 08 Maret 2018Nama peserta didik : RanoKelas : XINama observer : Aditya


Catatan: Peristiwa: Tulus tertidur di kelas karena tadi malam begadang menonton pertandingan sepak bola antara Barcelona dan Chealsea Kesimpulannya sementara: Rano kurang tidur



Hal yang perlu diperhatikan:

Menetapkan peserta didik yang perlu diselidiki.Setiap pencatatan diambil kesimpulan sementara. Kesimpulan final diambil setelah beberap pencatatan

Difokuskan pada tingkah laku peserta didik

Inventori Kepribadian

Merupakan tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value).

Jawaban peserta didik tidak memakai kriteria benar dan salah.

Semua b untuk kuantifikasi jawaban sehingga dapat dibandingkan dengan kelompoknya

Aspek kepribnadian yang dapa diketahui melalui inventori ini : Sikap, minat sifat sifat kepeminpinan dan dominasi















BAB III



KESIMPULAN



Teknik penilaian nontes berarti melaksanakan penilaian tes dengan tidak mengunakan Tehnik peniaian ini umunya untuk menilai keperibadian anak ecara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosialucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan elajar dalam pendidkan baik individual maupun secara kelompok.





































DAFTAR PUSTAKA



Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. 1988. Prisip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya Anggota IKAPI.

Wiyono, Bambang, Budi., & Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.





















0 comments :

About us

Common

Category

FAQ's

Category

FAQ's

© 2011-2014 Guru Sekolah Dasar. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .