

Yang berjudul : “Pendidikan
Agama Islam Sebagai Pembinaan Sikap dan Mental Peserta Didik di SMP Negeri 1
Kec. Air Hangat.”
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam
merupakan mata pelajaran pokok di SMP Negeri maupun Swasta. Pendidikan Agama
Islam akan memberikan petunjuk, pedoman, pandangan hidup, pengendalian diri
serta pembinaan sikap dan mental peserta didik. Ini adalah merupakan tujuan
yang hendak dicapai dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan
di sekolah-sekolah.
Arah dari Pendidikan Agama Islam relevan
pula dengan tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan falsafah negara Pancasila yang menuntut manusia
Indonesia agar selalu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan
bangsanya seperti yang dikemukakan oleh Nur Uhbiyati dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Pendidikan Islam berikut ini :
Pendidikan Nasional bertujuan
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat
kebangsaan agar dapat menumbuh-kan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.1
Tujuan pendidikan nasional
tersebut sejalan dengan tujuan Pendidikan Islam yang telah dikemukakan di atas
:
Bahwa pendidikan
Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa
pertumbuhanya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga akhlak
itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya
berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.2
Berdasarkan pengertian di atas, untuk
menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhan-nya
dapat dilakukan melalui proses pendidikan dengan melakukan pendekatan kepada anak
dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat sehingga meresap ke dalam
jiwanya.
Pendidikan
Islam merupakan usaha untuk menyiapkan anak-anak supaya
mereka setelah dewasa dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya
dalam kehidupan sehari-hari selaku seorang muslim. Seperti pendapat
berikut ini :
Tujuan utama dari pendidikan Islam ialah pembentukan akhlak
dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang yang bersih, kemampuan yang
jelas, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan
pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan buruk dan baik,
memilih suatu padhilah yang menghindari suatu perbuatan yang tercela dan
mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.3
Hal tersebut merupakan sasaran yang hendak
dituju oleh pendidikan Islam yang menuntut agar umatnya berakhlak mulia, bersih jasmani dan rohani, memiliki
kecerdasan dan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang muslim
ataupun sebagai warga negara, saling menghormati antara sesama, dapat
membedakan mana yang baik untuk dikerjakan dan mana yang buruk untuk
ditinggalkannya dan merasa bahwa dia
selalu berada dalam pengawasan
Allah SWT, sehingga benar-benar menjadi seorang muslim yang sejati, yang
mengamalkan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi
sebagai berikut :
يَاَيُّهَا الَّذِينَ امَنُوا ادْخُلُوا فِي
السلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُبِينٌ ( ا لبقر ة : 208 )
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya,
dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.”4
(Q.S.Al-Baqarah : 208 )
Pendidikan Agama Islam yang dipelajari melalui proses belajar mengajar
tersebut mengarah kepada pembinaan sikap dan mental peserta didik. Maksudnya,
agar tercipta suasana yang aman sejahtera,
saling menghormati dan
saling menghargai sesama manusia.
Sehingga sikap dan mental yang dimiliki
oleh peserta didik
tersebut mencerminkan kehidupan yang Islami. Kesemuanya ini sangat
diharapkan dari peserta didik. Akan tetapi sangat disayangkan sekali, ternyata
harapan yang diharap-harapkan itu berbeda dengan kenyataan yang didapatkan pada
peserta didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
Kejanggalan-kejanggalan
yang ditemui pada peserta didik tersebut seperti tidak mengindahkan peraturan
sekolah, sering terlambat, pulang sebelum
waktu belajar selesai, tidak mau
mengikuti upacara bendera, tidak mau ikut senam kesegaran jasmani (SKJ) pada
hari Jum’at, bersikap acuh tak acuh terhadap guru yang memberikan pelajaran,
ribut diwaktu belajar, tidak mau
mengulangi pelajaran sampai di rumah.
Dari kenyataan di atas, nampaknya,
Pendidikan Agama Islam yang di ajarkan di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat, belum
mampu membina sikap dan mental peserta didiknya untuk menjadi manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cerdas dan
terampil, sebagaimana maksud dari tujuan Pendidikan Agama Islam itu
sendiri.
Berdasarkan permasalahan
tersebut di atas, penulis merasa terpanggil untuk mengadakan penelitian
dan berupaya untuk mencari solusinya, agar Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan
di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat, dapat membenahi diri dari permasalahan yang di
hadapi dimasa-masa mendatang.
B. Batasan Masalah
Pendidikan Islam dapat merangkul seluruh aspek
kehidupan manusia, dalam rangka memberikan petunjuk, pedoman, pandangan hidup,
pengendalian diri serta pembinaan sikap dan mental peserta didiknya.
Pendidikan
Agama Islam yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat, nampaknya
belum mampu memberikan pengaruh
positif terhadap sikap
dan mental peserta didiknya dalam kehidupan sehari-hari, maka penulis
merasa tertarik untuk meneliti guna untuk mengetahui apa penyebab ketidak
mampuan Pendidikan Agama Islam membina sikap mental peserta didiknya.
Adapun
sikap dan mental yang menjadi pokok permasalahan adalah karena Pendidikan Agama
Islam berperan untuk membina
sikap dan mental
manusia, dari sikap mental yang tidak baik, menjadi sikap mental yang
baik, sesuai dengan tuntunan Al Qur’an. Sedangkan sikap dan mental peserta
didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat belum terbina dengan baik.
Untuk itu
penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “ yang
berkenaan dengan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak
peserta didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
C. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
a.
Bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 1 Kec. Air Hangat.
b. Mengapa Pendidikan Agama Islam belum mampu
membina sikap dan mental peserta didiknya di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
c.
Apa solusi yang dilakukan agar pendidikan
agama Islam berhasil
dengan baik di SMP Negeri 1 Kec.
Air Hangat.
D. Defenisi Operasional
Untuk menghidari
kesalahpahaman dalam menganalisa judul skripsi ini, penulis akan menjelaskan
pengertian judul tersebut secara operasional sebagai berikut :
Pendidikan Agama
Islam adalah : Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Dengan pengertian yang lain…kepribadian utama tersebut dengan istilah kepribadian
muslim yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan
memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam.5
Yang penulis maksud di sini adalah
upaya pembinaan sikap dan mental peserta didik MSI Kayu Aro Ambai, melalui
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sikap :”…perbuatan dan sebagainya yang
berdasarkan pendirian (pendapat atau keyakinan).6
Suatu upaya yang
dilakukan untuk merubah sikap peserta didik dengan Pendidikan Agama Islam.
Mental : “Hal yang menyangkut
batin dan watak
manusia yang
bukan bersifat badan
atau
tenaga “; pembawaan yang lahir dari
peserta didik.7
Menanamkan
ajaran Islam ke dalam jiwa peserta didik.
Jadi, judul tersebut bermaksud,
Pendidikan Agama Islam sebagai pembinaan sikap dan mental, yang merupakan upaya
untuk menimbulkan sikap dan mental yang baik terhadap peserta didiknya di SMP
Negeri 1 Kec. Air Hangat.
E.
Tinjauan Pustaka
Kepustakaan digunakan untuk memberikan
jawaban dalam pembahasan skripsi ini. Misalnya pendidikan Islam berperan
sebagai pembinaan sikap mental peserta didiknya seperti pendapat yang
dikemukakan berikut ini :
Pendidikan Islam
adalah pendidikan yang melatih kepekaan (sensibility) para peserta didik
sedemikian rupa sehingga sikap hidup dan pri-laku, juga keputusan dan
pendekatannya kepada semua jenis pengetahuan dikuasai oleh perasaan mendalam
nilai-nilai etis dan spritual Islam. Mereka dilatih dan mentalnya
didisiplinkan, sehingga mereka mencari pengetahuan tidak sekedar untuk
memuaskan keinginan-tahuan intelektual atau hanya untuk keuntungan dunia
material belaka, tetapi juga untuk mengembangkan diri sebagai makhluk rasional
dan shaleh yang kelak dapat memberikan kesejahteraan fisik, moral dan spritual
bagi keluarga, masyarakat dan manusia.8
Dengan kata lain hasil penelitian
pustaka ini berfungsi untuk memberikan dukungan dalam penyelesaian masalah yang
akan dijadikan bahan rujukan berkaitan dengan pembinaan sikap dan mental
peserta didik melalui ilmu pendidikan agama Islam yang diajarkan kepada mereka.
Sepanjang pengetahuan penulis, proposal
yang berjudul “Pendidikan Agama Islam Sebagai Pembinaan Sikap dan Mental
Peserta Didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat” belum pernah diteliti
sebelumnya, maka sebagai bahan rujukan dan bahan perbandingan pada pembahasan
penelitian ini adalah buku-buku perpustakaan yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang akan dibahas yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk karya
ilmiah/skripsi.
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian.
a.
Untuk
mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
b.
Untuk
mengetahui dan menjelaskan penyebab ketidak mampuan Pendidikan Agama Islam
dalam membina sikap dan mental peserta didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
c.
Untuk
mengetahui dan menjelaskan solusi yang dilakukan agar Pendidikan Agama Islam
dapat berhasil dengan baik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
2. Kegunaan Penelitian.
Setelah tercapainya tujuan penelitian ini,
maka diharapkan hasilnya dapat berguna :
a. Sebagai bahan masukan dalam upaya
meningkatkan proses pelaksanaan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 1 Kec. Air Hangat.
b. Sebagai sumbangsih penulis yang
dituangkan dalam bentuk karya ilmiah untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi di SMP
Negeri 1 Kec. Air Hangat.
c. Sebagai
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (
S.Pd.I ) di Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri ( STAIN ) Kerinci.
G. Prosedur Penelitian
Adapun jenis penelitian yang akan penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Deskriptif : Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di lokasi
penelitian. Metode ini digunakan untuk
memaparkan situasi atau peristiwa, tanpa menjelaskan hubungan antar variabel
dan tidak pula melakukukan pengujian hipotesis.
2. Kualitaif
: Metode ini digunakan untuk
melihat kualitas atau kebenaran data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Selanjutnya perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
a.
Pendekatan
dan Lingkup Penelitian
Penelitian
ini berada dalam ruang lingkup lembaga pendidikan, maka pendekatan yang
dilakukan adalah sistem pendekatan yang bersifat mendidik. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat dan mengetahui peranan pendidikan agama Islam dalam
upaya membina sikap dan peserta didik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
b.
Jenis
dan sumber data
Jenis data yang diperlukan dalam proses penelitian ini
dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1). Data
primer yaitu yang merupakan data pokok seperti keterangan yang berkenaan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Kec.
Air Hangat, Pendidikan Agama Islam belum mampu membina sikap dan mental peserta
didiknya di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat, solusi yang dilakukan agar
pendidikan agama Islam
berhasil dengan baik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat. Data
tersebut diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak SMP Negeri 1
Kec. Aur Hangat.
2). Data sekunder : yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi
yang terdapat di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
c. Sumber data
Adapun
yang menjadi sumber data dalam menyusun proposal ini adalah :
1). Kepala sekolah.
2). Majelis guru.
3). Peserta didik
4). Kepala desa dan staf-stafnya
5).
Alim ulama, tokoh-tokoh masyarakat, depati ninik mamak.
6). Orang tua wali
murid.
d. Populasi dan
Sampel
1. Populasi
Yang menjadi populasi pada penelitian
ini adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat mulai dari kelas
I 94 orang, kelas II 71 dan kelas III 85 orang. Jadi jumlah selutruhnya 250 orang.
2. Sampel
Karena terlalu banyaknya jumlah populasi,
sehingga tidak terjangkau oleh
penulis untuk mencari
data seluruhnya, maka dalam hal ini penulis menetapkan sampel sebanyak
15 orang dari masing-masing kelas yakni 45 orang seluruhnya. Dengan jumlah
persentase +17 % dari populasi yang ada. Sedangkan penarikan sampelnya
dengan menggunakan teknik acak (randum sampling).
e. Tekhnik
Pengumpulan Data
Untuk mempermudah
penulis memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan metode-metode berikut ini :
1). Metode Observasi
“Metode observasi adalah : Suatu
penggunaan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang akan diselidiki.”9
Melalui observasi ini penulis langsung mengadakan pengamatan di SMP Negeri 1
Kec. Air Hangat.
2). Wawancara
Wawancara
adalah : Tekhnik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan langsung
dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada penulis.
3). Dokumentasi
Dokumentasi adalah : sesuatu yang tertulis
atau tercatat maupun tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan
seperti : surat-surat, naskah-naskah,
dan catatan-catatan lainnya yang terdapat di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
f. Analisa Data
Setelah data terhimpun, lalu penulis menganalisa data tersebut dengan
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Induktif
“Metode ini
adalah berangkat dari
data-data atau peristiwa
yang khusus dan jelas masalah
itulah yang
ditarik generalisasi yang mempunyai sifat
umum”.10
Dengan metode ini penulis bertitik tolak pada suatu sifat khusus dan kongkrit,
kemudian ditarik kesimpulan kepada yang bersifat umum.
2. Metode Deduktif.
“Metode deduktif yaitu penarikan kesimpulan
dari keadaan yang umum, penemuan
khusus dari yang umum”.11
Dari kutipan di atas semakin jelas, bahwa
penggunaan metode deduktif ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran data yang
bersifat umum. Setelah terkumpul dan tersusun data-data yang didapatkan, maka
akan dibahas dan diseleksi terlebih dahulu mana bahan yang layak untuk
dimuatkan dan mana yang tidak.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika
pembahasan meliputi :
BAB I
Pendahuluan. Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Defenisi Operasional,
Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Prosedur Penelitian,
Sistematika Pembahasan.
BAB II Gambaran umum SMP Negeri 1 Kec.
Air Hangat. Sejarah berdirinya, Struktur Oraganisasi sekolah, Keadaan Guru dan
Siswa, Sarana dan fasilitas.
BAB. III Landasan Teoritis. Pengertian
dan Dasar Pendidikan Islam, Tujuan
Pendidikan Agama Islam, Pengertian Sikap dan Mental, Peranan pendidikan
Agama Islam dalam pembinaan sikap dan mental.
BAB IV
Pembahasan hasil penelitian. Pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat, Pendidikan Agama Islam belum mampu
membina sikap dan mental peserta didiknya di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat,
Solusi yang dilakukan agar pendidikan agama Islam berhasil dengan
baik di SMP Negeri 1 Kec. Air Hangat.
BAB V Penutup. Kesimpulan dan Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, (1984), Al-Qur’an
dan Terjemahnya, Proyek pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an
Al–Abrasyi M. Athiyah, (1990) Dasar-Dasar
Pokok Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, (1989), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, Cet. II.
Hadi,
Sutrisno, (1978), Metodologi research, Penerbit fak.Psychologi
Universtiras Gajah Mada, Yogyakarta Cet. XVII
Syed Sajjad Husain & Syed Ali
Ashraf, (2000) Krisis Dalam Pendidikan Islam, ( Jakarta : Al-Mawardi
Prima
Noor,
Syakirman, M, (2001), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Dan Tesis
Untuk Ilmu-Ilmu Keislaman), Kopertais
Wilayah
VI Sumatera Barat dan Kerinci.
Nur Uhbiyati, (1997), Ilmu
Pendidikan Islam ( IPI ), Bandung :
Pustaka Setia.
OUT LINE
Halaman
HALAMAN
JUDUL ……………………………………………………….
OUT LINE
………………………………………………………………….
BAB I.
PENDAHULUAN ……………………………………………..
1
A.
Latar
Belakang Masalah……………………………….. 1
B.
Rumusan
Masalah………………………………………. 5
C.
Batasan Masalah………………………………………… 6
D. Defenisi
Operasional……………………………………. 6
E.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian……………………. 7
F.
Tinjauan
Pustaka………………………………………… 9
G. Prosedur
Penelitian……………………………………… 10
H. Sistematika
Pembahasan…………………………….… 15
BAB II. GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1
KEC. AIR HANGAT.. ………………………………………….
A.
Sejarah
berdirinya…………………………………………
B.
Struktur
Oraganisasi sekolah ………………………….
C.
Keadaan
Guru dan Siswa ……………………………….
D. Sarana dan
fasilitas. ……………………………………..
BAB III. LANDASAN
TEORITIS. …………………………………….…
A.
Pengertian
dan Dasar Pendidikan Islam……………..
B.
Tujuan
Pendidikan Agama Islam. …………………….
C.
Pengertian
Sikap dan Mental ………………………….
D. Peranan Pendidikan
Agama Islam dalam ……………
Pembinaan
Sikap dan Mental………………………..…
BAB IV PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN………………………
A. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam di
SMP
Negeri 1 Kec. Air Hangat
………………………………
B. Pendidikan Agama Islam Belum Mampu
Membina Sikap Dan Mental
Peserta
Didiknya di SMP Negeri 1
Kec. Air Hangat
………………………………………….
C. Solusi yang dilakukan agar pendidikan
agama Islam berhasil dengan
baik
di SMP Negeri 1 Kec. Air
Hangat. …………………….
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran.
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP……………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN………….…………………………………………
3M. Athiyah Al –Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bulan
Bintang, 1990), h. 103
4Departemen Agama RI, Al-Qur’an
dan Terjemahnya, (Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Pelita V, Tahun 1986/1987 ), h. 50
6Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ( Jakarta, Balai Pustaka,
1989), Cet. II, h. 838
7Ibid., h . 574
8Syed Sajjad Husain & Syed Ali Ashraf, Krisis Dalam Pendidikan
Islam, ( Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2000), h. 1
9Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Fakultas Psikologi
UGM, 1980) Jld. 2, h. 2
0 comments :