Wednesday, April 11, 2018

CONTOH HASIL LAPORAN MAGANG PENELITIAN

OKE MHD AMIN     April 11, 2018    



Media Pembelajaran dan  Kumpulan Soal Penilaian Harian (PH), PAS, dan UAS Sekolah Dasar 

Kelas 1 s.d Kelas 6 Kuriklum 2013 Terbaru  Klik Link Dibawah ini :

https://www.youtube.com/channel/UC9C78_i8t3BUGo21xW0bDjw/videos

Wassalam RKC Channel





LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG


SD LAB BPS UPI BANDUNG










A. VISI DAN MISI SEKOLAH


1. Visi Sekolah


Sekolah Laboratorium percontohan UPI terdepan dalam inovasi, layanan pendidikan, dan pembelajaran Tingkat Nasional dan Regional tahun 2025


2. Misi Sekolah


a) Mengembangkan sekolah percontohan dalam mengimplementasikan standar nasional dan/atau standar internasional.


b) Mengembangkan berbagai konsep dan praktek pendidikan dan pembelajaran melalui penelitian secara kolaboratif.


c) Mengembangkan teori, hasil penelitian, dan inovasi pembelajaran secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa calon guru dan guru di sekolah laboratorium.


d) Mengembangkan model bagi sekolah mitra dalam praktek pengelolaan, layanan bimbingan konseling, pembelajaran inklusif, serta pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang dapat memaksimalkan potensi belajar peserta didik.


e) Mengembangkan sekolah percontohan berbasis kearifan lokal, peduli lingkungan, literat dan melekinformasi dan teknologi.


3. Tujuan Sekolah


a) Menjadi pusat keunggulan UPI (center of excellence) dan etalase UPI dalam mengimplementasikan berbagai teori dan konsep pendidikan dan pembelajaran


b) Memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan.


c) Menjadi wahana bagi dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi calon guru.


d) Menjadi percontohan dalam pengembangan profesi guru melalui teaching collaborative.


e) Menghasilkan lulusan yang religius, cerdas, terampil dan berkepribadian.


f) Menghasilkan lulusan yang berprestasi dalam kegiatan non akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler.


g) Menghasilkan lulusan yang berwawasan kearifan lokal, peduli lingkungan, literat dan melek teknologi


h) Menghasilkan lulusan yang mempunyai dasar pengetahuan dan keterampilan kompetensi pengembangan minat dan bakat dalam dirinya






B. PROFIL SEKOLAH


1. Identitas Sekolah


Nama Sekolah : SD Laboratorium Percontohan UPI


NPSN : 20252973


Nomor Statistik Sekolah : 302026001005


Status Sekolah : Swasta


Nomor SK. : No. 421.2/2516-Huk/2007


Tanggal SK. : 10 Oktober 2007


Alamat Sekolah : Jalan Senjaya Guru Kampus UPI


Kelurahan : Isola


Kecamatan : Sukasari


Kota : Bandung


Propinsi : Jawa Barat


Telpon/Fax. : (022) 2013347


Kode Pos : 40154


Web Site : www.sd.labschool.upi.edu


E-mail : sdlabpercontohan@upi.edu


2. Kepala Sekolah


Nama : Moch. Imam Mutaqin, S.Pd.


NUPTK : 5733764665110062


Pendidikan Terakhir : S-1


Golongan/Pangkat : -


Alamat Rumah : Jl. Negla Utara No.23 RT/RW 005/004 Kel. Isola Kec. Sukasari Kota Bandung 40154


Telepon/HP : 085659312416


Struktur Organisasi


Bagan 2.1


Struktur Organisasi


SD Laboraturium Percontohan UPI Bandung









































































Keterangan :


__________ Garis Komando


--------------- Garis Koordinasi






4. Komite Sekolah


PELINDUNG : Rektor Universitas Pendidikan Indonesia


PEMBINA : Dr. Prayoga Bestari, M.Pd


PENGURUS HARIAN


Ketua : Dr. Prayoga Bestari, M.Si.
Sekretaris : Hendi Indrawan, S.Ag., M.Pd.


Bendahara : Mina Aeny, S.Pd.
Anggota : 1. Ida Nuraida, S.Pd.


2. Indra, S.Pd.


3. Toto Supriatna, M.Pd


5. Statistik Sekolah


a) Jumlah siswa berdasarkan Jenis Kelamin pada tingkatan kelas


Tabel 2.1


Jumlah Siswa berdasarkan Jenis Kelamin pada Tingkatan Kelas





No


Kelas


L


P


Jumlah


Ket.



1


1 A


15


12


27







2


1 B


14


13


27







3


1 C


14


14


28







Jumlah


82







1


2 A


10


15


25







2


2 B


9


14


23







3


2 C


17


7


24







Jumlah


72







1


3 A


16


14


30







2


3 B


14


16


30







3


3 C


11


18


29







Jumlah


89







1


4 A


17


13


30







2


4 B


19


11


30







3


4 C


20


10


30







Jumlah


90







1


5 A


11


13


24







2


5 B


11


13


24







3


5 C


12


13


25







Jumlah


74







1


6 A


15


12


27







2


6 B


15


12


27







Jumlah


54







Jumlah Total


460











a) Jumlah Guru


1) Berdasarkan Pendidikan


Tabel 2.2


Jumlah Guru Berdasarkan Pendidikan





No.


Ijazah Tertinggi


Jumlah



1.


S2


6



2.


S1


25



JUMLAH


31






2) Guru Berdasarkan Gender


Tabel 2.3


Jumlah Guru Berdasarkan Pendidikan





No.


Ijazah Tertinggi


Jumlah



1.


Laki-laki


14



2.


Perempuan


17



JUMLAH


31







b) Jumlah Tenaga Administrasi


1) Berdasarkan Pendidikan


Tabel 2.4


Jumlah Tenaga Administrasi Berdasarkan Pendidikan





No.


Ijazah Tertinggi


Jumlah



1.


SD/SLTP


1



2.


SLTA


5



3.


D1/D3


-



4.


S1


3



JUMLAH


9







2) Tenaga Administrasi Berdasarkan Gender


Tabel 2.5


Tenaga Administrasi Berdasarkan Gender





No.


Jenis Kelamin


Jumlah



1.


Laki-laki


8



2.


Perempuan


1



JUMLAH


9










6. Fasilitas Sekolah


a) Lahan dan Bangunan


Tabel 2.6


Fasilitas Sekolah





No.


Data


Jumlah



1.


Luas tanah


3.645 m2







b) Jumlah Bangunan /Ruang






Tabel 2.7


Jumlah Bangunan/Ruang





No.


Data


Ket



1.


Bangunan


4 gedung



2.


Ruangan


22 ruang



3.


Status kepemilikan


Hak Guna Pakai







c) Ruang Kelas






Tabel 2.8


Ruang Kelas





No.


Data


Jumlah



1.


Ruang Kelas


17 kelas



2.


Ruang layak pakai


17 kelas



3.


Laboratorium Komputer


1 ruang



4.


Perpustakaan


1 ruang







d) Kelengkapan alat-alat Praktek


- Laboratorium Komputer : 1 ruangan


Kondisi : baik


- Kelengkapan Peralatan


Jumlah Komputer : 33 buah


Meja : 33 buah


Kursi : 33 buah










e) Keadaan sarana dan prasarana


Sarana prasarana merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (KBM) dan sebuah satu kesatuan yang mesti ada pada insitusi yang disebut dengan Sekolah. Berikut akan ditampilkan mengenai gambaran mengenai keadaan saran dan prasarana di SD Laboraturium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2017/2018


































Tabel 2.9


Keadaan Sarana dan Prasarana




No


Nama Barang/ Fasilitas


Jumlah






NO


Nama Barang/ Fasilitas


Jumlah



1


Ruang Belajar


17






25


Rak Buku


4



2


Ruang Lab. Komputer


1






26


Rak sepatu


15



3


Ruang Perpustakaan


1






27


Lemari Piala


2



4


Ruang Kepala Sekolah


1






28


Lemari Es


1



5


Ruang Guru


1






29


Mesin Finger Print


1



6


Ruang TU


1






30


Kipas angin


1



7


Kamar Mandi / WC guru


1






31


Amplifier


2 set



8


Kamar Mandi/ WC siswa


11






32


Laptop


2



9


Kursi Tamu/Meja


2 set






33


Netbook


2



10


Kursi Pimpinan


1






35


Hardisc External


3



11


Meja Pimpinan


3






36


Radio Tape


1



12


Meja Siswa


460






37


Printer


5



13


Kursi Siswa


460






38











14


Lemari kelas


17






39











15


Komputer


33






40











16


Sound System


2 set






41











17


Telepon


1






42











18


Torso Manusia


2






43











19


OHP


1






44











20


TV


2






45











21


Projektor


17






46











22


CCTV


23






47











23


Microscope Kecil


1






48











24


Speaker Kelas


17






49











25


Loker siswa


36






50



















f) Perpustakaan


Jumlah Perpustakaan : 1 Ruangan


Kondisi perpustakaan : Baik


Jenis-jenis buku perpustakaan


1. Buku Ilmu Pengetahuan kelas I-VI : 2992 eksemplar


2. Buku-Buku Cerita / Fiksi : 1213 Eksemplar


3. Buku Referensi, kamus, ensiklopedia : 228 eksemplar


4. Buku Pedoman Guru : 5 Eksemplar


5. Majalah : 120 Eksemplar


g) Sarana Olahraga


1. Lapangan futsal, basket dan lapangan bola voli


2. Alat-alat olah raga


a. Bola voli : 3 buah


b. Bola basket : 4 buah


c. Bola karet : 5 buah


d. Bola futsal : 1 buah


e. Bola Rugby : 2 buah


f. Matras : 2 buah


g. Tongkat kriket : 1 buah.


h. Gawang futsal : 1 pasang


i. Kaos tim futsal : 12 buah


j. Net voli : 1 buah


k. Raket Tok tak : 8 buah


l. Pemukul kriket : 9 buah


m. Bola modifikasi : 8 buah


n. Bola kecil plastik : 30 buah


o. Bet tenis meja : 2 buah


p. Net tenis meja : 2 buah


q. Papan tenis meja : 1 buah


r. Holahoop : 1 buah










h) Sarana Kesenian


1. Ruang kesenian


2. Alat-alat kesenian


a. Angklung : 2 set


b. Gamelan : 1 set


c. Keybord : 1 buah


d. Gamelan : 1 set


e. Arumba : 1 set


f. Kendang silat : 1 set






C. POTENSI SEKOLAH


Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana potensi sekolah SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung, kami menggunakan Analisis SWOT sebagai berikut :


1. Kekuatan (Strength)


a. Motivasi serta kreatifitas guru cukup tinggi sehingga mampu mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga siswa cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.


b. Hubungan antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat kondusif, baik dalam kegiatan pembelajaran ataupun diluar kegiatan pembelajaran sehingga tumbuh kedekatan emosional antara guru dengan siswa.


c. Dalam segi pendekatan, metode yang digunakan guru bervariatif sehingga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


d. Mempunyai letak geografis yang sangat strategis dan lahan yang cukup luas serta didasari daya dukung yang sangat positif dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antar sekolah, komite, orang tua siswa dan masyarakat.


e. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler yang sangat efektif dengan tenaga operasional yang memadai untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kreatifitasnya masing-masing.


f. Pengembangan dan inovasi bahan pembelajaran dan sumber pembelajaran sudah sesuai dengan perkembangan zaman.


g. Pengembangan dan inovasi pengelolaan kelas pada umumnya sudah baik.


h. Usia tenaga pendidik mayoritas masih tergolong muda dan sangat bisa untuk terus berkembang.


i. Jumlah tenaga pendidik yang sudah memadai dan mempunyai kualifikasi pendidikan yang linear serta lulusan UPI.


j. Peserta didik mempunyai kemampuan akademik yang beragam mulai dari yang tergolong cerdas sampai kurang. Hal ini menjadikan warna kelas menjadi beragam dan juga menumbuhkan rasa toleransi siswa kepada temannya.


k. Seleksi penerimaan peserta didik dilakukan melalui psikotes untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kematangan siswa untuk masuk SD.


l. Komite sekolah berperan aktif memberi masukan dalam pengembangan sekolah.


m. Sistem penilaian/evaluasi secara keseluruhan terlaksana dengan baik. Pengembangan dan inovasi perangkat penilaian sudah sesuai dengan standar evaluasi yang berlaku


n. Buku perpustakaan seperti buku sumber, buku fiksi, buku non fiksi, buku keagamaan, dan buku pengetahuan umum telah tersedia dan memadai.


o. Prestasi tingkat kecamatan, kota dan provinsi untuk lomba di bidang akademik maupun non akademik sudah diraih.


p. Tenaga pendidik didorong untuk melakukan kolaborasi dengan dosen terkait penelitian tindakan kelas berdasarkan permasalahan mengajar pada masing-masing kelas.


2. Kelemahan (Weakness)


a. Masih belum terfasilitasi secara maksimal terkait siswa yang mempunyai kesulitan belajar serta siswa berkebutuhan khusus.


b. Perubahan jadwal pelajaran ditengah-tengah semester dikarenakan menyesuaikan jadwal kuliah beberapa guru yang sedang melanjutkan pendidikan.


c. Terbatasnya fasilitas ruangan serta sarana prasarana dikarenakan masih dalam tahap pembangunan dan penambahan ruangan untuk mendukung pembelajaran terutama ruang kelas dan laboratorium.






3. Peluang (Opportunity)


a. Meningkatkan kesejahteraan guru sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi kerja.


b. Mudah mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dijadikan tenaga pendidik dikarenakan sekolah berada di lingkungan kampus UPI.


c. Masih memungkinkan untuk menambah ruang kelas serta ruang penunjang lainnya (laboratorium) untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas.


d. Pihak sekolah bersama komite sekolah mengelola dana sumbangan pembangunan sehingga dapat menambah ruangan baru.


e. Guru dapat berkolaborasi dengan dosen terkait pengembangan bahan ajar ataupun pemecahan masalah di kelas penelitian tindakan kelas.


4. Tantangan (Threats)


a. Pengaruh kemajuan teknologi yang dapat menimbulkan efek negatif terhadap sikap dan proses pembelajaran dikarenakan rata-rata orang tua siswa dari kalangan menengah ke atas.


b. Pengaruh dari mudahnya mengakses segala informasi melalui internet sebagai efek negatif dari era globalisasi sehingga pengembangan karakter harus betul-betul ditingkatkan agar siswa siap dalam menghadapinya


c. Daya saing sekolah lain terutama sekolah swasta di lingkungan sekitar cukup tinggi.


d. Menciptakan suasana sekolah yang asri, nyaman dan bersih untuk mewujudkan warga sekolah yang peduli terhadap lingkungan.


e. Menambah kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan agar produktivitas pendidikan lebih meningkat dari yang sebelumnya sehingga kepercayaan terhadap masyarakat lebih meyakinkan.


5. Rekomendasi


a. Bersama komite sekolah mendukung dan mengapresiasi terhadap dedikasi guru yang tinggi sebagai pendidik.


b. Meningkatkan kerjasama antar sekolah, orang tua guna mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan lomba-lomba dibidang akademik maupun non akademik serta menyiapkan siswa kelas VI untuk menghadapi Ujian Nasional.


c. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada dalam meningkatkan kesejahteraan dan prestasi kerja guru.


d. Mengadakan program remedial untuk memberikan pengulangan pembelajaran bagi siswa yang mempunyai kemampuan lemah dalam belajar, terutama untuk kelas rendah dalam keterampilan membaca, menulis dan berhitung.


e. Menambah ruang baru seperti ruang aula, UKS, ruang kesenian, laboratorium, dan juga perbaikan ruang mushola yang representatif.


f. Menambah ruang kelas baru sehingga tercapai kebutuhan akan ruang kelas.


g. Meningkatkan prestasi dan kualitas sekolah dibidang akademis maupun non akademis dengan menjalin kerjasama dengan UKM UPI.


D. MANAJEMEN SEKOLAH


1. Manajemen kepala sekolah


Berdasarkan hasil interview (wawancara) dengan Moch. Imam Mutaqin, S.Pd (kepala SD Lab. Bandung), Ia memberikan gambaran terkait dengan tugasnya selaku kepala sekolah pada SD Lab dengan tugasnya sebagai berikut :


a. Memimpin dan mengatur situasi, mengendalikan kegiatan kelompok, organisasi atau lembaga, dan menjadi juru bicara kelompok.


b. Meyakinkan orang lain tentang perlunya perubahan menuju kondisi yang lebih baik.


c. Mengingatkan tujuan akhir dari perubahan. d. Membantu kelancaran proses perubahan, khusunya menyelesaikan masalah dan membina hubungan atar pihak yang berkaitan.


d. Menghubungkan orang dengan sumber dana yang diperlukan.


Disamping tugas kepala sekolah di atas, beliau juga mempunyai fungsi kepala sekolah diantara sebagai :


1) Perencanaan (planning). Perencanaan dapat dirumuskan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang terhadapa hal – hal yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tanpa perencanaan pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang di inginkan. Dalam hal ini, kepala sekolah harus mampu menjadi perencana yang baik, karena dengan perencanaan yang dibuat akan menentukan baik dan buruknya organisasi kedepannya. Di SD Lab. Perencanaan di awal tahun ajaran terlihat matang, karena memberikan kebebasan kepada guru selama tiga hari untuk mempersiapkan bahan ajar, kegiatan ekstra kurikuler yang dibutuhkan dengan melibatkan orang tua dengan sebutan Ikatan Orang Tua Murid (IOM) untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu siswa dan sekolah.


2) Pengorganisasian (Organizing ) Kepala sekolah melakukan pembagian kerja yang jelas terhadap guru-guru, tata usaha dan karyawan lainnya sesuai dengan susunan organisasi yang telah dibuat.Dengan pembagian kerja yang baik, perlimpahan wewenang dan tanggung jawab yang tepat serta mengingat prinsip- prinsip pengorganisasian, memungkinkan kegiatan sekolah berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.


Di SD Lab dalam pengorganisasian membentuk struktur sekolah seperti dibentuknya waka kurikulum, waka kesiswaan dan 1 orang staf dan 1 orang bendahara, yang dianggap mampu untuk membatu program sekolah. Jadi kepala sekolah Lab UPI Bandung tidak menghendel semua pekerjaan, tetapi dilimpahkan kepada guru-guru lain agar bisa berjalan dengan lancar.


3) Pengarahan (Directing) Pengarahan adalah kegiatan membimbing anggota dengan jalan memberi perintah/ komando, memberi petunjuk, mendorong semangat kerja menegakkan disiplin, memberikan usaha lainnya agar mereka dapat melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan untuk memperoleh tindakan dari anggota yang dipimpin, maka seorang pemimpin harus menunjukkan keteladanan.


SD Lab, kepala sekolah sudah memberikan keteladan yang baik, hal ini terlihat dari tingkat kedisiplinnya yang datang lebih awal, dan mempunyai gaya kepempinan yang krismatik, (tranformasi) dengan menunjukkan sikap dan tutur kata yang sopan.


4) Pengkoordinasian (Coordinating) Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan tugas – tugas sehingga terjalin kesatuan atau keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya pertentangan , kekacauan , penduplikasian dan kekosongan tindakan. Adanya bermacam- macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan dari pimpinan sekolah.Adanya koordinasi dan pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat.


5) Pengawasan (Controling ) Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil sesuai dengaan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuanketentuan lainnya yang telah ditetapkan.Dalam hal ini kepala sekolah harus bisa menjadi pengawas terhadap organisasi yang dipimpinnya dengan sebaik mungkin. Dalam pelaksanaanya pekerjaannya Kepala Sekolah merupakan pekerjaan berat yang menuntut kemampuan ekstra.






2. Manajamen kurikulum


Manajemen kurikulum yang diterapkan diSD Lab UPI Percontohan Bandung disamping menggunakan kurikulum 2013 pada kelas I s/d V dan KTSP pada kelas VI, sekolah lab juga melakukan penambahan mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan sekolah, seperti mata pelajaran bahasa sunda,bahasa inggris dan PLH.


Manajemen kurikulum di SD Lab meliputi kegiatan perencanaan (planning), pelaksanaan (action), dan evaluasi (evaluating) yang bertujuan agar seluruh kegiatan pembelajaran terlaksana secara berhasil guna dan berdaya guna dalam dunia pendidikan.


e. Perencanaan Kurikulum


Perencanaan kurikulum di SD Lab UPI Percontohan Bandungmenyangkut penetapan tujuan dan memperkirakan cara pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari administrasi pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan. Guru sebagai manajer, guru mengelola kelas sebagai lingkungan belajar, serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang mampu diorganisasi.






Berdasarkan observasi dan wawancara dengan didapatkan beberapa hal tentang Tahapan Rencana Pembelajaran di SD Lab, antara lain:


1) Menjabarkan silabus menjadi analisis mata pelajaran. Hal yang paling pokok dalam tahapan ini adalah mengkaji pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang paling esensial atau yang biasanya sukar dipahami oleh siswa dan biasanya pokok bahasan ini menjadi prioritas utama.


2) Menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran, memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan, dan hari yang tidak efektif.


3) Menyusun program tahunan. Dalam mengisi program ini, yang terpenting adalah membandingkan jumlah jam efektif alokasi waktu tatap muka dalam format analisi mata pelajaran.


4) Menyusun laporan semester, dalam penyusunannya hampir sama dengan program tahunan, namun lebih spesifik lagi.






b. Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan Kurikulum adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana serta prasarana yang diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pelaksanaan ini termasuk di dalamnya kegiatan pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaan ke dalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kurikulum merupakan elemen yang dijual sekolah kepada pelanggannya. Di SD Lab UPI Percontohan Bandung, kurikulum dirancang pihak sekolah yang bertujuan agar semakin tinggi pula daya tarik sekolah tersebut.






Dalam fungsi manajerial pelaksanaan proses pembelajaran, SD Lab UPI Percontohan Bandungselain mencakup fungsi pengorganisasian, terdapat pula fungsi kepemimpinan. Artinya, dalam pembelajaran, kepala sekolah bertindak sebagai pemimpin yang mampu memberikanbimbingan pada bahan-bahan acuan operasionalpembelajaran.






Pada tatanan ini Waka Kurikulumdi SD Lab bertugas untuk melakukan atau mengatur hal-hal berikut :


1) Pembagian tugas mengajar dan tugas lain yang perlu dilakukan secara merata sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru.


2) Menyusun jadwal pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal.


3) Penyusunan jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan secara normal setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi SKMB (Standar Kegiatan Belajar Mengajar).






c. Evaluasi Kurikulum


SD Lab UPI Percontohan Bandungmelakukan evaluasi kurikulum,terutama berkaitan dengan aspek yang dievaluasi, alat pengumpul data dan prosedur yang digunakan, kriteria yang dipertimbangkan, serta penggunaan pemahaman untuk mengambil keputusan.Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk mementingkan tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Pengendalian atau ada juga yang menyebutnya sebagai evaluasi dan pengendalian bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah di tetapkan.Dalam proses manajerial,hal yang terakhir dilakukan evaluasi yang perlu untuk membandingkan antara kinerja aktual dan kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar).






Ada 2 aspek yang ditemukan di SD Lab UPI Percontohan Bandung dalam hal manajerial evaluasi,antara lain:


a. Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya. Evaluasi mempunyai tujuan ganda,yaitu untuk mengetahui kesulitan peserta didik,dan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran khusus.


b. Hasil evaluasi harus benar-benar dimanfaatkan guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Evaluasi kurikulum juga bervariasi,bergantung pada dimensi-dimensi yang menjadi fokus evaluasi. Salah satu dimensi yang sering mrnjadi sorotan adalah dimensi kuantitas dan kualitas.


Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, evaluasi kurikulum memegang peranan penting yaitu untuk penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh guru-guru,kepala sekolah,dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik,memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas pendidikan lainnya. Terdapat beberapa model kurikulum diantaranya adalah CIPP (Context,Input,Process,Product).






3. Manajemen kesiswaan


Berdasarkan hasil wawancara dengan Waka Kesiswaan di SD Lab UPI Percontohan Bandung, tanggung jawab dalam manajemen kesiswaan secara garis besar yang berhubungan dengan manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Adapun kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa melalui program di sekolah.






Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun ajaran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang dijadikan sebagai penerima siswa baru. Selain hal tersebut di atas ada beberapa kegiatan yang lain yang harus dilakukan ketika penerimaan siswa baru yaitu meliputi; penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon siswa untuk dapat diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.






Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dibantu oleh Waka Kesiswaan dalam kaitannya dengan manajemen kesiswaan ialah pembinaan siswa. Pembinaan siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa baik didalam maupun di luar jam pelajarannya di kelas. Dalam pembinaan siswa dilaksanakan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajar mereka. Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah memberikan orientasi kepada siswa baru, mengatur dan mencatat kehadiran siswa, mencatat prestasi dan kegiatan yang diraih daan dilakukan oleh siswa dan mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.






Di samping itu seorang kepala sekolah dan Waka Kesiswaan juga dituntut untuk melakukan pemantapan program siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya belajar siwa. Apabila siswa telah selesai dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus melakukan hal-hal berikut ini yaitu meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan, mengadakan pembinaan dan pengembangan kegiatan siswa serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler.






Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sehubungan dengan perencanaan kesiswaan meliputi sensus sekolah, yaitu berupa pendataan anak-anak usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah. Hal ini akan mempengaruhi penetapan persyaratan penerimaan siswa baru, disamping sensus sekolah juga penting dilaksanakan untuk menentukan daya tampung sekolah. Selain sensus sekolah, kepala sekolah juga harus menentukan jumlah siswa yang akan diterima, penerimaan siswa, pengelompokan, kenaikan kelas, mutasi siswa, kemajuan belajar siswa, pencatatan siswa dan registrasi serta pelaporan hasil belajar.






Pada bidang pembinaan dan pengembangan kesiswaan tugas seorang kepala sekolah dan Waka Kesiswaan ialah menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. Pembinaan kesiswaan merupakan pemberian layanan kepada siswa baik di dalam maupun di luar jam belajar mereka.






Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SD Lab UPI Percontohan Bandung, dalam melakukan pembinaan dan pengembangan siswa, kepala sekolah dibantu Waka Kesiswaan senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban siswa, seperti; mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka, hak untuk memperoleh penddikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya, hak untuk mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan dan sebagainya. Selain hak-hak tersebut, siswa juga memiliki kewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, menghormati tenaga pendidikan dan siswa juga berkewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan kesiswaan meliputi pemberian orientasi kepada mahasiswa baru, pengaturan dan pencatatan kehadiran siswa. Kegiatan ini merupakan kegiatan dan tugas yang sangat esensial dalam pengelolaan kesiswaan, karena kehadiran siswa merupakan syarat untuk memperoleh ilmu pengetahuan daan mendapatkan pengalaman belajar. Ada beberapa alat yang digunakan untuk mencatat kehadiran siswa seperti, papan absensi harian siswa per kelas dan per sekolah, buku absensi harian siswa dan rekapitulasi absensi siswa.


Hal lain yang juga dapat dilakukan untuk pembinaan kesiswaan ialah mencatat prestasi dan kegiatan siswa berupa daftar siswa di kelas, grafik prestasi belajar dan daftar kegiatan siswa. Di samping itu juga dapat dilakukan pengaturan disiplin siswa di sekolah, karena disiplin merupakan suatu keadaan dimana sikap, penampilan dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolahdaan di kelas dimana mereka berada. Dalam kerangka peningkatan disiplin, siswa dapat mengupayakan dan berusaha untuk melakukan hal-hal berikut seperti; hadir di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai, mengikuti semua kegiatan belajar mengajar dengan aktif, mengerjakan tugas dengan baik, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang dipilihnya, memiliki kelengkapan belajar, mematuhi tata tertib sekolah, tidak meninggalkan sekolah tanpa izin dan lain-lain yang dapat meningkatkan disiplin siswa.


Disamping itu, dapat juga dilakukan hal-hal lain dalam rangka pembinaan kesiswaan seperti pengaturan tata tertib sekolah karena tata tertib merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktikkan disiplin; pemberian promosi dan mutasi seperti dengan adanya kenaikan kelas yang merupakan perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnya yang lebih tinggi setelah melalui persyaratan tertentu yang telah dibuat dan norma tertentu juga yang telah ditetapkan oleh sekolah. Sementara mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan tertentu. Mutasi harus dilakukan dengan prosedur tertentu dan mekanisme tertentu pula serta harus dicatat pada dua sekolah, sekolah asal dan sekolah yang dituju. Kegiatan selanjutnya yang juga dapat dilakukan dalam rangka pembinaan kesiswaan adalah pengelompokan siswa.


Ruang lingkup mengenai manajemen Waka Kesiswaan adalah sebagai berikut:


1. Perencanaan kesiswaan


Dalam perencanaan peserta didik mencakup sensus sekolah dan penentuan jumlah peserta didik yang diterima. Pendataan calon peserta didik merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan pendidikan.


2.Penerimaan, Penyeleksian dan Orientasi siswa baru


Penerimaan peserta didik perlu dikelola sedemikian rupa mulai dari perencanaan penentuan daya tampung atau jumlah siswa baru yang akan diterima, dengan mengurangi daya tampung dengan jumlah anak yang tinggal dikelas atau mengulang. Kegiatan tersebut biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa baru atau PSB.


Langkah-langkah penerimaan siswa baru yang dilakukan di SD Lab adalah sebagai berikut:


a. membentuk panitia penerimaan murid,


b. merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima


c. menentukan syarat pendaftaran calon,


d.menyediakan formulir pendaftaran,


e. pengumuman pendaftaran calon,


f. menyediakan buku pendaftaran,


g. waktu pendaftaran,


h. penentuan calon yang diterima.


i. menyusun progam kegiatan kesiswaan


Kegiatan orientasi di SD Labtermasuk unik, sekolah mengenalkan kepada peserta didik baru tentang situasi dan kondisi sekolah tempat peserta didik. Selain mengenal lingkungan sekolah, peserta didik baru diajak berkeliling kampus UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Bukan hanya peserta didik baru saja, peserta didik selain kelas I juga diberikan orientasi untuk beradaptasi dengan kelas barunya. Tujuandiadakannya orientasi bagi peserta didik antara lain:


a. Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah


b. Agar pesera didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.


c. Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.






3. Pembinaan disiplin siswa


Disiplin adalah suatu kegiatan dimana sikap, penampilan dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan kelas dimana mereka berada. Dalam peningkatan kedisiplinan, SD Lab UPI Percontohan Bandung mempunyai tata tertib suatu sekolah yang harus dipatuhi oleh seorang siswa misalnya: hadir 10 menit sebelum pelajaran dimulai, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dengan baik, dan mengerjakan semua tugas yang diberikan. Kewajiban menaati tata tertib yang ada merupakan hal yang penting karena merupakan bagian dari sistem persekolahan yang dilaksanakan dan juga sebagai sebuah kelengkapan sekolah islam dalam menjalankan proses pembelajaran.






4. Kegiatan ekstra kurikuler


Yang dimaksud dengan kegiatan tersebut adalah kegiatan yang dilaksanakan di sekolah namun dilaksanakan diluar jam sekolah secara resmi. Artinya diluar jadwal pelajaran yang tercantum. Tujuan dari adanya kegiatan ini adalah memperkaya dan memperluas wawasan siswa dan juga membantu menanamkan nilai-nilai pada diri siswa.


1. English Club


2. Sains Club


3. Tahsin dan Tahfidz


4. Silat


5. Futsal


6. Taekwondo


7. Dokcil


8. Menggambar


9. Paduan Suara


10. Gamelan


11. Klub Suara


12. Angklung


13. Paskibra


14. Arumba


15. Basket


16. Tari






5.Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik


a. Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan bimbingan konseling di SD Lab UPI Percontohan Bandung diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.


b.Layanan Perpustakaan


SD Lab UPI Percontohan Bandung memberikan layanan perpustakaan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.


c.Layanan Kantin/Kafetaria


SD Lab UPI Percontohan Bandunglayanan kantin/ kafetaria yang terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.


d.Layanan Kesehatan


Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.






6. Evaluasi kegiatan siswa


Dalam evaluasi kegiatan siswa terdapat berbagai langkah yang dilakukan SD Lab UPI Percontohan Bandung, antara lain:


a. Penentuan standar, yang dimaksud standar adalah patokan mengenai suatu keerhasilan atau kegagalan dalam suatu kegiatan.


b. Mengadakan pengukuran. Pengukuran dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.


c. Membandingkan hasil pengukuran dengan standar yang telah ditentukan.


d. Mengadakan perbaikan maka dari itu perlu untuk mengetahui standar agar dapat digunakan sebagai umpan balik sebagai perbaikan dalam pelaksanaan suatu kegiatan, supaya pelaksanaan kegiatan memenuhi target yang telah ditetapkan.






4. Manajemen kelas


Pelaksanaan Manejemen Kelas SD Lab berdasarkan pengamatan dan interview disamping terkait dengan Administrasi Kelas Berupa RPP, Prota, Promes, dan Penilaian serta catatan insendental, tugas wali kelas pada SD Lab Bandung juga menciptakan :


1. Suasana Kelas


Kondisi ruang kelas di SD Lab. Terlihat kondusif, hal ini dikarekan guru kelas bisa menata situasi kelas dengan baik dan menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.


2. Ruang Tempat Berlangsungnya proses belajar mengajar memiliki ruang gerak yang leluasa sehingga siswa tidak ada yang berdesa-desak dan saling menganggu antar sama temaan, ruang kelas mempunyai hiasan-hiasan yang berupa hasil kerja siswa, baik dalam bentuk fortofolioi, kemudian hasil ketrampilan siswa yang di panjangkan baik berupa cerita, keliping semuanya dipajang di diding ruang kelas.






3. Pengaturan Tempat duduk


Pengaturan tempat duduk siswa pada kelas tinggi, lebih cendrung berkelompok, karena pada kelas tinggi sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas, bahwa kelas tinggi lebih cendrung kepada tinggkat bekerja sama dengan teman-temannya. Sementara pada kelas rendah pengaturan kursinya menghadap ke depan semuanya. Karena pada kelas rendah belum bisa melakukan kerjsama dengan baik memang harus mendapatkan perhatian dan bimbingan yang baik dari guru itu sendiri.






4. Metode Pembelajran yang diterapkan


Metode pembelajaran yang diterapkan di SD Lab adalah metode pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.






5. Penggunaan Media dalam PBM


Di SD Lab. Menggunakan Media sesuai dengan kontek materi yang dibahas, jika materinya memungkin untuk menggunakan media Audio-Visual, maka gurunya memakai OHP, disamping itu menggunakan media bisa berupa yang konkret langsung uji coba (eksperimen) di lingkungan sekolah, dan karya wisata disesuaikan dengan materi yang dibahas.









FOTO – FOTO LAMPIRAN


KEGIATAN




























































Foto wawancara dengan Kepala sekolah dan Guru Kelas V


























Foto wawancara dengan Waka Kurikulum




























































Foto Kegiatan Ekstra dan Kegiatan Elerning Lab Matematika






















0 comments :

About us

Common

Category

FAQ's

Category

FAQ's

© 2011-2014 Guru Sekolah Dasar. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .