
Guru Idola Di Jaman Now
GURU
IDOLA JAMAN NOW
Berbicara dengan sosok seorang
guru, tentu yang terbayang oleh kita adalah seseorang yang dapat ditiru dan
digugu, baik dari segi penampilan,ucapan maupun tindakanya. Guru yang menjadi
panutan disni tentu tidak semua guru bisa memilikinya, panutan hanya ada pada diri
seorang guru yang berkarakter, karena kepribadiaan seorang guru yang
berkarakter terdapat sosok mutiara yang akan memancarkan cahaya, cahaya itu
akan terus bersinar mengeluarkan cahaya sepanjang masa. Dan terpancar nilai-nilai
kebaikan yang tak akan pernah lapuk karena hujan dan tak akan pernah lekang
karena panas, selagi bumi ini terbentang nilai-nilai kebaikan itu akan selalu
ada meskipun ia telah hilang ditelan masa. Itulah hebatnya sosok seorang guru, pantulan
ilmu yang disampaikan akan mengalir seperti mata air yang turun dari gunung,
mengalir ke hulu – hulu sungai kecil meskipun berbaur dengan berbagai sampah
yang mengotarinya, ia tetap memberikan manfaat untuk makhluk sekitarnya.
Memilih profesi sebagai seorang
guru bukanlah suatu hal yang sia-sia tapi sebaliknya suatu pekerjaan yang sangat
mulia, kemulian itu akan tumbuh ketika kita melaksanakannya dengan penuh rasa
tanggung jawab, tanggung jawab tidak saja sama manusia dan lingkungan
sekitarnya tapi jauh lebih dari pada itu tanggung jawab kepada sang pencipta, maka
kita seorang guru haruslah berhati-hati dalam malaksanakan pekerjaan yang
diberikan, karena pekerjaan tersebut merupakan amanah yang dititipkan oleh
Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, dan nantinya akan diminta semua pertanggung
jawabannya. Maka kita haruslah sadar diri dan selalu untuk berhati-hati dalam bertindak
dan melangkah sehingga kemuliaan itu akan selalu ada, dan tentunya akan menjadi
amalan ibadah yang tidak sia-sia bagi
kita semuanya.
Jika kita lihat dari perhatian
pemerintah dalam menanggapi kesejahteraan bagi guru sebenarnya tak bisa kita
pungkiri lagi, sudah diberikan kesejahteraan yang berlipat-lipat nilainya.
seharusnya kita selaku guru harus bisa memberikan pelayanan yang memuaskan
setimpal dengan kesejahteraan yang kita dapatkan. Kadang-kadang mata hati kita
sering tertutup kita selalu merasa puas terhadap apa yang kita lakukan padahal
apa yang kita berikan masih jauh dari harapan. Maka dari itu kita sebagai guru
harus selalu berkaca kepada diri kita sebelum orang lain berkaca kepada diri
kita. Semakin sering kita berkaca pada diri kita maka kita akan tahu
kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, kekurangan itulah yang harus
kita benahi agar gelar seorang guru yang kita sandang bukanlah guru
jadi-jadian.
Problema yang terjadi saat
sekarang ini, seperti apa yang kita rasakan dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, guru seakan-akan masih tertidur di dalam mimpi manisnya, mimpi manis
yang dimimpikan tersebut hanyalah sebatas mimpi bukanlah hal yang sebenarnya,
sehingga tanpa terasa bangsa yang berkarkater dan berpradaban ini yang dilandasi
dengan nilai-nilai leluhur pancasila seakan-akan bergeser, dan tak mampu lagi membendungkan
arus global dengan kemajuan teknologi yang semakin menerjang. Realitanya Anak
bangsa hampir tak kenal lagi dengan nilai –nilai leluhur filosofis bangsa Indonesia
yakni pancasila, dan nyarisnya budaya asing kebarat baratan menjadi tren idola masa
kini, yang mereka tiru dalam kehidupanya sehari-hari Sehingga terjadilah krisis
moral, anak menjadi immoral, mereka tidak lagi hormat kepada orang tuanya,
bahkan nyaris ada yang membunuh orang tuanya sendiri, pergaulan bebas hampir
ada dimana-mana, minum-minuman keras, narkoba sudah meraja lela. Bahkan
orang-orang yang dianggap hebatpun tak segan-segan beraksi dengan kehebatan
yang dimilikinya melahap uang rakyat (tikus-tikus kantor) demi untuk mengejar kepentingan
pribadinya, peristiwa dunia jaman now seakan-akan manusia sudah hilang nilai
leluhur pancasila. Harus disalahkan siapa, tentu menjadi bahan renungan dan
kajian dan tanggung jawab kita bersama untuk mencari solusi tentang akar dari
problema ini. Untuk menjawab akar problema bangsa Indonesia yang nyaris hilang
karakter ini,secara teoritis kita tahu bahwa bangsa yang berkarakter itu dapat terbentuk
tentu tidak secara kebetulan, kalau tidak proses pendidikan yang
mengakomodasikannya. Baik dan buruk proses pendidikan yang terjadi sangat besar
pengaruhnya terhadap nasib karakter bangsa ini. Dan jika kita tinjau dari sistem
pedidikan tentu tak lepas dari peran – peran komponen pendidikan itu sendiri.
Salah satu yang sangat besar pengaruhnya
di dalam dunia pendidikan adalah tenaga pendidiknya yang sering kita
sebut dengan Sumber Daya Manusianya (SDM). Jika Sumber daya manusianya sudah
berkarakter maka besar kemungkinan akan melahirkan penerus bangsa yang
berkarakter, Karena Sumber Daya Manusia atau tenaga pendidik sebagai juru kunci
yang mampu membuka tabir gelap seseorang menuju tabir yang terang menerang.
Maka oleh sebab itu tugas seorang guru bukanlah hanya sekedar mentranferkan
ilmu pengetahuan lebih jauh dari pada itu pran guru adalah memanusiakan
manusia, bukan sebatas tahu tapi ia paham dan mampu untuk mengamalkannya menjadi
suatu kebiasaan dan akhir menyatu dengan dirinya membentuk suatu kepribadian
yang berkarakter. Dan jika semuanya sudah berkarakter tentu akan lahir prabadan
bangsa yang berkarakter.
Wassalam,
Mhd
Amin,S.Pd
0 comments :