PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang Masalah
Tanjung Pauh
adalah salah satu wilayah yang berada di Kab. Kerinci, Kecamatan Keliling
Danau. Wilayah tanjung pauh sudah terdiri dari lima desa pemekaran, yakni desa
Tanjung Pauh Mudik, Punai Merindu, Pancuran Tiga, Sumur Jauh dan Punai Merindu.
Dari pemekaran tersebut, menandakan bahwa Desa Tanjung Pauh termasuk wilayah
yang cukup luas.
Perkembangan Syiar
Agama Islam, Desa Tanjung Pauh Mudik sangat pesat. Hal ini dibuktikan adanya Pembangunan
rumah ibadah yang terdiri dari 3 buah masjid dan 13 langgar sebagai tempat peribadatan
Umat Islam, yang ada di Desa Tanjung Pauh. Selain itu juga terdapat beberapa
tempat pengajian (TPQ) yang masih aktif dalam mengembangkan agama Islam, mulai
dari tingkat anak-anak, remaja bahkan sampai dewasa Banyak para tokoh ulama-ulama yang termanshur dan
terkenal di Kabupaten Kerinci diantaranya
H.Burkan Saleh (alm), Drs. H.M Nurdin, Martunus Wahab, Martunus Rahim,
Dr. Mohd. Rasyidin disamping itu, ada juga ulama-ulama termuda diantaranya Roma
Iswandi, Syamsul Fallah, Nicolas Habibi.
Disamping itu,
Desa Tanjung Pauh Mudik juga terkenal dengan desa yang beradat, Adat bersendi syara’ dan syara bersendi kitabullah,
yakni Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Adat yang tumbuh dan berkembang dan menjadi sebuah
kebudayaan di Desa Tanjung Pauh ini antara lain : Ratib Zaman, Khutbah Lebaran,
Khatam Al-Qur’an, mangon nantau, ngata kincau. Tradisi yang turun temurun ini,
menjadi ciri khas desa tanjung pauh, dan menjadi salah satu bentuk nilai kearifan
lokal yang unik sehingga mudah dikenali oleh orang dari daerah-daerah lain di khususnya
kabupaten kerinci.
Diantara
beberapa bentuk nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Tanjung Pauh, dalam
kesempatan ini, penulis merasa tertarik ingin meneliti lebih dalam nilai-nilai kearifan lokal berupa:
“Ratib Zaman”.
Ratib Zaman termasuk
salah satu kearifan desa Tanjung Pauh yang memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan Ratib Zaman ini membuat desa Tanjung Pauh menjadi terkenal, karena
selalu mendapatkan kunjungan tiap tahun dari daerah lain untuk menyaksikannya,
bahkan para pendatang dari luar manca negarapun pernah mengunjungi kegiatan
ratib zaman tersebut. Mereka memvideokan kegiatan sebagai dokumenter bagi
mereka.
b.
Rumusan
Masalah
Dari
bentuk gambaran latar belakang masalah yang telah penulis uraikan sebelumnya,
maka penulis ingin merumuskan pokok persoalan sebagai berikut :
1. Apa
yang melatar belakangi sejarah terbentuknya Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh
Mudik ?
2. Bagaimana
bentuk Prosesi Pelaksanaan Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik ?
3. Bagaimana
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan Ratib Zaman bagi masyarakat Desa
Tanjung Pauh Mudik
4. Apa
saja manfaat pelaksanaan Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik
c.
Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan
penelitian :
1. Untuk
mengetahui apa yang melatar belakangi terbentuknya ratib zaman
2. Untuk
Mengetahui bagaimana prosesi ratib zaman di desa tanjung pauh mudik
3. Untuk
mengatahui dampak dari pelasanaan Ratib Zaman
bagi masyarakat Desa Tanjung Pauh Mudik
4. Untuk
mengetahui manfaat pelaksanaan Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik.
d.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data penelitian ini, teknik yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode
Miles and Huberman (Sugiyono, 2011:246).
1. Observasi
Menurut
Cresswel (2012) observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya
peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas
individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti
merekam/mencatat-baik dengan cara terstruktur maupun semi struktur (misalnya,
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang diketahui oleh peneliti)
aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian. Para peneliti kulitatif juga dapat
terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai nonpartisipan
hingga partisipan utuh.
Observasi
dalam penelitian ini dilakukan
untuk melihat tradisi kebudayaan
Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2014:186). Wawjancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth
interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam.
Wawancara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk
mendapatkan informasi secara lisan melalui tanya jawab, yang berhadapan
langsung dengan sejumlah informan yang dapat memberikan keterangan-keterangan
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Ini bertujuan untuk mengumpulkan
informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan
pengalaman pribadi.
Wawancara
yang dilakukan peneliti dimaksudkan untuk mencari informasi tentang pelaksanaan
Ratib Zaman. Di Desa Tanjung Pauh
3. Dokumentasi
Menurut (Basrowi dan Suwandi,
2008: 158) metode ini merupakan suatu
cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang
lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.
Dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang
Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik
4.
Tata
Cara Pelaksanaan
Tata cara
pelaksanaan kegiatan Ratib Zaman di Desa Tanjung sangat unik. Kegiatan
pelaksanaannya dilaksanakan pada lebaran ke - 2 (dua), dan tempat pelaksanaannya
di pemakaman umum, yang memiliki lokasi tersendiri dengn ukuran +
Panjang 20 Meter dan lebar 5 meter.
Berdasarkan
wawancara dengan tokoh adat Dpt.Kamiluddin,S.PdI (Tokoh Adat), berdasarkan
hasil Wawancara tanggal 23 November 2018
di tempat kediamannya Desa Pancuran Tiga, beliau menjelaskan hal yang sama bahwa
kegiatan pelaksanaan Ratib Zaman di Desa Tanjung Pauh Mudik sebenarnya dari
zaman dahulu sampai sekarang dilaksanakan
di Pemakaman Umum (talang berdoa) yang sudah dibuat dengan tempat tersendiri,
bagi pentakziah yang ada di Desa Tanjung Pauh dan Pelaksanaan Ratib Zaman tersebut dilaksanakan
ketika hari lebaran ke-2. Pelaksanaan dimulai pada pagi hari, sekitar jam 08.00
Wib s/d jam 09.00 Wib. Pakaian yang
digunakan pada umumnya adalah muslim, tapi untuk yang muda-mudi ada juga yang
menggunakan pakaian bebas dan muslim.
Sementara hasil
Wawancara dengan Drs. H. M Nurdin (Tokoh Ulama)
tanggal 24 November 2018 jam 16.00 Wib sore hari, beliau juga
menjelaskan hal yang sama, bahwa sebelum pelaksanaan Ratib Desa Tanjung Pauh,seminggu
sebelum lebaran di umumkan oleh pegawai mesjid di Mesjid Raya untuk
melaksanakan gotong royong bersama membersihkan tempat kegiatan dan pelaksanaan
ratib zaman ini dilaksanakan pada lebaran ke-2. Sebelum Pelaksanaan Ratib Zaman
di mulai, pada pagi hari jam 06.00 wib s/d jam 08.00 Wib para petakziah melaksanakan
tahlilan, yasinan, dan berdoa, untuk kaum karabatnya di pemakaran keluarga
almarhum-almarhumah masing-masing. Dan setelah selesai mereka barulah bersama-sama menuju tempat kegiatan
ritual ratib zaman secara bersama-sama secara keseluruhan pada satu tempat yang
sudah disiapkan. ia juga menjelaskan
sebelum pelaksanaan ratib zaman, sebelumnya masyarakat desa tanjung pauh
yang terdiri dari lima desa pemakaran tersebut, melakukan gotong royong seminggu
sebelum lebaran secara bersama untuk membersihkan tempat pelaksanaan Ratib
Zaman dan sekalian membersihkan tempat kuburan keluarganya masing-masing di
talang berdoa. Setelah dibersihkan masyarakat desa Tanjung Pauh hanya menunggu
pelaksanaan Ratib Zaman pada hari lebaran-2 secara bersama-sama. Pada
pelaksanaanya para pentakzi dipandu oleh imam masjid untuk membaca tahlilan dan
di ikuti secara bersama-sama. Dengan posisi semuanya berdiri menghadap arah
pemakaman desa tanjung pauh. dan pada pelaksanaan ratib zaman pada saat posisi
berdiri secara bersama dengan mengerakkan anggota tubuh secara bersama yang
dipandu oleh satu orang dengan suara yang merdu sehingga menggugah hati para
pentakzi untuk melaksanakan kegiatan tersebut, kemudian untuk menambah
kekusukan, ada seseorang yang membarkankan kimiayan, dengan mengasapkannya ke
semua pentakzi sehingga suasana makin terasa kekusakannya dan nyarisnya sampai
ada pentakzi yang tak sadar diri ketika pelaksanaan ratib zaman berlangsung.
Jadi dapat
penulis simpulkan dari hasil wawancara dengan tokoh adat dan tokoh ulama desa
tanjung pauh mudik, bahwa pelaksanaan kegiatan ratib zaman di Desa Tanjung
Pauh, melaksanakan gotong royong seminggu menjelang lebaran, dan para hari
lebaran ke-2 pada pagi hari jam 06.00, mereka bersama-sama ke pemakaman
keluarga masing-masing sampai jam.08.00 wib, mereka berkumpul bersama-sama
untuk melakukan kegiatan ratib zaman pada tempat yang khusus telah disiapkan
sebelumnya. Pelaksanaanya dilaksanakan berdiri secara bersama menghadap arah
kuburan, dengan dipandu oleh seorang imam masjid. Selama pelaksanaan ratib
zaman berlangsung untuk menambahkan kekhusukan dibakarlah kimian oleh petugas
yang ditunjukkan, dengan mengasapkannya kepada semua pentaksi yang sedang
melakukan ratib zaman sehingga suasana menjadi khususuk dan tanpa disadari
membuat para pentakzi sampai ada yang tak sadarkan diri mengangungkan nama
allah.
5.
Perkembangan
(Keadaan sekarang dan Sebelumnya)
Berdasarkan
hasil wawancara dengan Kamiluddin (Dpt) pada tangagl 29 november 2018, jam
16.00 Wib di rumah kediamannya, Dia menjelaskan bahwa Perkembangan Kegiatan
Ratib Zaman dari dulu sampai sekarang, jika dilihat dari segi pelaksanaanya tidak
mengalami perubahan, seperti apa yang telah dijelaskan oleh para tokoh adat dan
ulama desa tanjung pauh. Tapi jika
dilihat dari segi tempat pelaksanaannya mengalami perubahan. Dimana dulunya
tempat pelaksanaan kegiatan ratib zaman dipemakanan desa tanjung pauh (talang
berdoa) di atas tanah kuning, yang dilindungi oleh 1 pohon besar. Sehingga
suasana menjadi sejuk.
Disamping itu,
jalan menunju ke tempat kegiatan pelaksanaan kegiatan ratib zaman sangat
mengkhawatirkan bagi pentakzi/pentakziah. Karena jalannya belum juga disemen, sementara tempat pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan di atas bukit talang berdoa,
ketika musim hujan datang, para
pentakzi menjadi kesulitan untuk mendaki bukit talang berdoa dikarenakan
jalannya licin. Tapi sekarang jalannya sudah dibuat tangga yang terbuat dari
semen, sehingga mempermudah bagi pentakzi untuk mendaki menuju tempat
pelaksanaan kegiatan ratib zaman tersebut. Kemuduian disamping itu, lokasi
tempat pelaksanaan keiatan ratib zaman sudah dibuat berbentuk persegi panjang
dengan panjang + 20 dan lebarnya 5 meter.
Sementara hasil
wawancara dengan Drs. H. M Nurddin selaku tokoh ulama, jam 17.00 Wib, dia juga
menjelaskan dengan hal yang sama, bahwa pelaksanaan ratib zaman waktu dulu
dengan waktu sekarang sama saja. Perbedaannya hanya di segi pembangunan tempat
pelaksanaan kegiatan. Dimana dulunya masih berbentuk tanah sekarang, sudah
dibuat tangga dari semen sehingga mempermudakan para pentakzi/pentakziah untuk menuju
ke tempat kegiatan pelaksanaan ratib zaman tersebut.
Dari hasil
wawancara dengan tokoh adat dan tokoh ulam desa tanjung pauh, maka dapat
penulis tarik kesimpulan bahwa, perkembangan pelaksanaan kegiatan ratib zaman
waktu dulu dan waktu sekarang tidak mengalami perubahan, pelaksanaanya masih
dilaksanakan bersama-sama dengan posisi berdiri. Dan dipandu oleh imam masjid
serta diberikan bau asap wangi-wangian kimian yang telah dibakar sehingga
suasana menjadi lebih khusuk. Bahkan sampai ada yang tak sadarkan diri
mengucapkan asma Allah ketika pelaksanaan ratib zaman sudah selesai.
6.
Nilai-nilai
karakter
Dalam pelaksanaan kegiatan Ratib Zaman di
Desa Tanjung Pauh memiliki beberapa nilai karkater antara lain :
1. Silaturahmi
Kegiatan
Ratib Zaman ini, terlihat jelas karakter silaturahminya, hal ini terlihat bahwa
kegiatan ratib zaman ini di masyarakat desa tanjung pauh berkumpul bersama-sama
mulai dari yang kecil, remaja, dewasa bahkan sampai yang tua baik yang
perempuan maupun laki-laki. Semuanya bergembira dan semangat bertatap muka
langsung dengan keluarga dan teman-temanya di bukit talang berdoa. dan disana sebelum
acara ratib zaman dimulai mereka sempat berjabat tangan ketika bertemu dengan
saudara serta dengan teman-temanya, dengan perasaan yang senang penuh gembira.
2. Tolong-Menolong
Karkater
Tolong Menolong di dalam kegiatan Ratib Zaman ini, terlihat jelas ketika
seseorang memberikan infak dan sedaqahnya, baik untuk mesjid maupun untuk kaum
dhuafa. Dimana pada gerbang masuk menuju talang berdoa tempat kegiatan ratib
zaman berlansung di letakkan kotak amal. Kotak amal terbagi dua, untuk dhuafa
dan untuk pembangunan Rumah Ibadah.
Disamping
itu juga, yang tak kalah menariknya, ketika mereka ingin menuju tempat Ratib
Zaman tersebut, terlihat jelas mereka saling membantu mendorong dan menarik kawannya, untuk melangkahkan
kaki menuju tempat pelaksanaan tersebut. Karena tempat pelaksanaanya di atas
bukit dengan tangkah tangga yang cukup banyak yang mendaki sehinga butuh fisik
yang kuat untuk sampai kesana.
3. Kerjasama
Nilai
Karakter kerjasama terlihat di dalam kegiatan gotong royong bersama-sama untuk
membersihkan tempat kegiatan pelaksanaan ratib zaman di talang berdoa. Kegiatan
Gotong Royong yang dilaksanakan pada bulan romadah seminggu menjelang hari
lebaran. Dimana warga masyarakat tanjung pauh membawa peralatan khusus
masing-masing yang berupa parang dan cangkul untuk membersihkan tempat
tersebut.
4. Relegius
Kegiatan relegius terdapat dalam
pelaksanaan kegiatan Ratib Zaman, hal ini dapat kita lihat bahwa pelaksanaan
kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan mengagung-agungkan nama Allah
SWT. Yang dilakukan secara bersama-sama ditempat yang khusus yang telah
ditentukan sebelumnya.
5. Bertanggung
Jawab
Karakter Tanggung Jawab pada kegiatan ratib zaman ini,
terlihat dalam tanggung jawab beberapa petugas yang ditunjuk berdasarkan musyawarh pegawai mesjid
bersamaan tokoh adat, serta kepala
pemerintahan desa tanjung pauh yang bertempat di Rumah Gedang Desa Tanjung
Pauh, dengan menugaskan imam mesjid sebagai pamandu kegiatan ratib zaman dan 1
orang yang bertugas mengasapkan kimian ketika proses ratib zaman berlangsung.
6. Rekomendasi
7. Penutup
Kesimpulan
Ratib Zaman, merupakan
salah satu tradisi kegiantan ritual keagamaan dengan mengagungkan nama Allah
yang dilaksanakan pada hari lebaran ke-2 di Desa Tanjung Pauh Kecamatan
Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
Adapun tujuan
pelaksanaan kegiatan ini, adalah untuk membantu kaum arwah yang ada di dalam
kubur dan termasuk juga amalan Ibadah karena melafadzkan nama Allah serta
meningkatkan silaturahmi antar sesama muslim di Desa Tanjung Pauh.
Pelaksanaan kegiatan
Ratib Zaman dilaksanakan pada hari lebaran ke-2, dengan posisi berdiri sambil
melafadzkan nama Allah, yang dipandu oleh imam mesjid dan diasapkan
wangi-wangian berupa kimian agar suasana menjadi khusuk.
0 comments :